Karakter dan penampilan khas pemeran orisinilnya dipertahankan. Begitu juga dengan celetukan dialognya. Seperti celetukan Kasino yang suka seenaknya.Â
"Itu Akamsi, anak kampung sini"
"Gile lo Ndro!"
Seperti halnya film Warkop DKI, juga ada pesan-pesan dan kritikan sosial. Seperti seorang Profesor di salah satu episode yang rangkap jabatan sana sini.
Suara karakternya juga dibuat semirip mungkin dengan sosok Dono, Kasino dan Indro yang nyata. Para pengisi suaranya adalah Wiwid Widyas Prihantiro (Dono), Dimas Kusnadi (Kasino), dan Mo Sidik (Indro).
Filmnya lumayan menarik sih. Adegan konyolnya juga banyak, meski sebagian tak masuk akal dan agak dipaksakan. Tapi tak apa-apalah karena ini toh film animasi.
Gambarnya cukup bagus dan halus. Desain karakternya juga khas Indonesia, punya ciri khas tersendiri. Oh iya seperti halnya James Bond, juga ada tokoh jenius yang menyediakan bantuan senjata bernama Om Djoy. Tokoh Boris pun juga ada, di sini berperan sebagai informan CHIIPS.
Oh iya latarnya adalah di Jakarta bisa dilihat ada adegan di Bunderan HI. Latar waktunya adalah masa kini karena sudah ada ponsel, aplikasi daring, dan robot seperti Donobot.
Film ini relatif aman dari gambar dan lelucon vulgar. Alhasil serial animasi ini juga bisa dinikmati oleh anak-anak.
Serial animasi Warkop DKI ini bakal terdiri dari 13 episode. Jadi masih ada sembilan episode lainnya, wah trio ini bakal mengemban misi apa lagi ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H