Padahal aku rela tak jajan dan kadang-kadang jalan kaki dari sekolah ke rumah demi mengumpulkan uang untuk membeli buku. Padahal cari buku itu juga tak mudah, aku berkeliling dari satu lapak ke lapak lainnya. Bertahun-tahun aku melakukannya.
Koleksi Nina, Enid Blyton dan lainnya lenyap begitu saja. Yang membuatku sedih, nasib serupa juga terjadi di koleksi buku milik ayah. Koleksi Tintin dan Yo, Susi, Yokonya juga raib, hanya tinggal beberapa buah. Koleksi pewayangan ayah dari "Leluhur Hastina" hingga cerita "Prabu Udayana" juga sebagian besar hilang. Yang tersisa lembaran-lembaran bukunya dan buku "Parikesit".
Ingat itu aku jadi sedih. Dulu ayah senang sekali aku merawat bukunya. Buku pewayangan yang protol kulem dan kujilid. Lalu kuberi sampul plastik. Semua petualangan Karl May baik sewaktu bersama Winnetou maupun ketika ia bertualang ke Asia dan Afrika juga kusampulin dan kuberi pita pembatas.
Akhirnya buku koleksiku yang masih ada di Malang, juga buku-buku milik ayah kuboyong semuanya ke Jakarta. Koleksi bukuku, jamanku masih kuliah di Surabaya juga kubawa.
Banyak sekali. Ribuan jumlahnya. Dan sungguh berat. Pasangan kesal ketika kami pindahan. Tiga kali kami pindah hingga di rumah milik kami sekarang dan sebagian besar barang yang kami pindahkan adalah buku. Kardus dibuka, isinya buku. Kardus itu dibuka, isinya buku lagi. Semuanya buku hahaha.
Aku Masih Mengoleksi Buku
Hingga saat ini aku masih mengoleksi buku. Aku membelinya di pameran dan bazaar buku, kebanyakan secara daring. Beberapa hari lalu hingga hari ini Gramedia mengadakan bazaar buku murah. Ada juga bazaar buku berbahasa Inggris.
Mataku langsung berbinar-binar jika melihat ada obralan buku. Aku memasukkan begitu banyak buku ke rak belanja. Baru kemudian kupilah-pilah hingga mencapai bujet yang kusediakan.
Sekarang aku agak membatasi diri, tak seperti ketika masih lajang. Alasannya rumah kami sudah terlalu penuh dengan buku. Aku masih mikir kira-kira rak seperti apa ya yang kokoh, anti rayap, dan mampu menampung semua bukuku.
Nah pada bulan Ramadan ini waktu membacaku cukup banyak. Aku suka membaca sore hari sebelum waktu memasak untuk berbuka dan malam hari menjelang tidur.
Sama dengan pasangan, kadang-kadang aku tak membaca. Hanya memandangi dan menata buku-buku tersebut. Rasanya puas dan damai.