Tahun ini pecinta film nasional bisa kembali tersenyum. Pasalnya, film lebaran bakal kembali hadir, setelah tahun lalu vakum. Film yang telah dipastikan bakal tayang saat libur lebaran adalah "Tarian Lengger Maut". Berikut ini gambaran film dan profil sutradaranya?
Jumat sore, komunitas film Kompasiana (KOMiK) dapat undangan mengikuti konferensi pers secara daring tentang peluncuran poster dan trailer resmi dari film "Tarian Lengger Maut". Awalnya film ini berjudul "Detak", tapi karena sejumlah alasan maka diubah menjadi "Tarian Lengger Maut".
"Tarian Lengger Maut" merupakan film produksi Visinema Pictures bekerja sama dengan Aenigma Pictures. Selama konferensi pers, ada banyak hal yang diceritakan oleh sutradara film ini yakni Yongki Ongestu, wakil dari Visinema Pictures dan Aenigma Pictures, juga bintang utama film ini Refal Hady dan Della Dartyan.
Sinopsis Film "Tarian Lengger Maut"
Film bergenre horor-thriller ini bercerita tentang seorang gadis penari Lengger bernama Sukma (Della Dartyan) yang tinggal di Desa Pagaralas, kaki Gunung Slamet. Ia sedang menjalani proses menerima indang.
Tarian Sukma menarik perhatian dokter muda, dr Jati (Refal Hady) yang baru ditugaskan di desa tersebut. Ia terpesona dan merasa seperti mendengar detak setiap kali melihat tarian Sukma. Sementara itu, semenjak kehadiran dokter tersebut ada peristiwa aneh. Beberapa warga menghilang. Benarkah ada kaitan antara tarian, dokter tersebut, dan kasus misterius tersebut.
Tone warna dalam trailer ini menggunakan warna gelap dan kuning kecokelatan yang memberikan nuansa klasik dan misterius. Musik tradisional, tarian, dan dialognya yang sebagian menggunakan bahasa daerah, memperkuat nuansa muatan lokal di dalam film ini.
Film ini juga turut dibintangi oleh Alyssa Abidin, Hetty Reksoprodjo, Hendra Prasetyo, dan Bintang. Film ini direncanakan tayang serentak di bioskop pada 13 Mei 2021.
Fakta Menarik dan Pengalaman Selama Syuting
Della Dartyan namanya melambung sejak memerankan gadis misterius bernama Arini dalam film "Love for Sale" produksi Visinema. Berkat peran ini ia juga meraih nominasi piala Citra tahun 2018. Sebelum "Tarian Lengger Maut", Della telah membintangi film horor berjudul "Pocong The Origins".
Khusus untuk memerankan sosok Sukma yang berkepribadian kompleks namun pandai menari Lengger, maka Della melakukan riset tentang tarian Lengger dan belajar menari. Ia mendatangi penari Lengger di Banyumas.
Della mengaku mendapat banyak tantangan pada saat syuting, merasai dinginnya hawa kaki Gunung Slamet dengan kostum tariannya yang menggunakan kemben, hingga pengalaman mistis yang dijumpainya. Ia berupaya untuk tetap fokus selama proses produksi.
Pengalaman serupa juga dirasai oleh Refal Hady, pemeran dokter Jati. Ia juga merasai pengalaman mistis selama masa syuting. Namun yang paling berkesan bagi Refal pada saat memerankan sosok dokter ini adalah ia susah 'move on' dari karakter dokter yang juga memiliki watak kompleks ini.
Peran sebagai dokter merupakan kali pertama bagi Refal. Ia merasa antusias dengan perannya ini. Refal Hady sendiri namanya mulai populer sejak membintangi "Galih dan Ratna" dan "Antologi Rasa".
Film "Tarian Lengger Maut" ini merupakan film pertama bergenre horor-thriller yang diproduksi Visinema. Â Selama ini Visinema lebih banyak berkutat di drama, seperti misalnya "Filosofi Kopi", "Love for Sale", "Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini", dan "Melankolia". Film ini juga merupakan debut Aenigma Pictures di dunia layar lebar, setelah sebelumnya lebih banyak berkutat di film pendek.
Ada beberapa fakta menarik lainnya seputar film ini. Kru film "Tarian Lengger Maut" rupanya didominasi pekerja kreatif asal Banyumas. Proses produksi film ini dimulai sejak akhir tahun 2018 sebelum masa pandemi. Juga ada semangat zero waste movement selama proses produksi, yakni mengurangi menghasilkan sampah dengan menggunakan peralatan makan minum yang bisa digunakan berulang.
Aku sejak mendengar film ini bakal tayang pada 13 Mei 2021 merasa senang dan antusias. Ada tradisi di sebagian kalangan masyarakat untuk lebaran di bioskop. Mereka biasanya pada hari plus satu lebaran dan seterusnya, memilih untuk menghabiskan waktu menyaksikan film Indonesia bersama keluarga. Tak sedikit yang mengajak keponakan dan paman bibinya.
Fim lebaran biasanya jadi momennya film Indonesia. Sebagian bioskop hanya menayangkan film Indonesia. Inilah momen film nasional jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Nah, dengan adanya film lebaran tahun ini bisa menjadi momen bangkitnya kembali industri perfilman nasional. Sudah tahu kan film Indonesia hanya segelintir yang tayang pada masa pandemi ini. Itupun relatif sepi penonton. Alhasil sebagian rumah produksi memindahkan media tayang filmnya ke platform daring.
Padahal sineas film berharap film karya mereka bisa dinikmati secara maksimal dengan pengalaman yang hanya bisa didapatkan dengan menyaksikannya di layar bioskop.
Dengar-dengar akan ada lima film yang bakal tayang pada liburan lebaran ini. "Tarian Lengger Maut" bisa jadi penarik masyarakat ke bioskop. Bioskop bisa kembali ramai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H