Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Seriosa - Death Metal, Kolaborasi Cadas Isyana Sarasvati dan DeadSquad

19 April 2021   06:33 Diperbarui: 19 April 2021   06:38 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vokal Isyana yang merdu serasi dengan suara gahar Daniel (sumber gambar: Pophariini.com)

Mendengar rencana kolaborasi Isyana Sarasvati bersama band DeadSquad membuatku bertanya-tanya sekaligus penasaran. Serius Isyana akan tampil bersama band yang bergenre death metal? Rupanya rencana tersebut terbukti, tampilan mereka di penutupan gelaran virtual %I Don't Give a Fest" (IDGAF) 2021 pada 10 April 2021 membuat para warganet memberikan banyak pujian. Nada-nada tinggi Isyana selaras dengan musik cadas DeadSquad. Wow.

Isyana Sarasvati belakangan ini membuat banyak gebrakan. Ia kini semakin berani menunjukkan jati dirinya. Ia tampil memikat dalam sebuah pertunjukan musik klasik dengan membawakan tembang-tembang seriosa, seperti "Les Filles de Cadix" karya Leo Delibes. Lagu opera ini bukan tembang sembarangan karena liriknya susah dan menuntut penyanyinya memiliki kemampuan menaklukkan nada-nada tinggi dan powerful.

Album barunya, "Lexicon" juga menarik perhatian. Lagu ini memiliki nafas yang berbeda dengan album Isyana sebelumnya yang cenderung ngepop. "Lexicon" merupakan album pop opera dengan sentuhan rock modern. 

Di satu lagu Isyana membawakan lagunya dengan dominan piano yang dimainkannya sendiri. Di lagu lainnya ia menggunakan musik opera yang dikombinasikan dengan musik rock. Luar biasa, jarang-jarang ada penyanyi perempuan Indonesia yang berani bereksplorasi seperti itu. Ulasan lengkapnya pernah kutulis di sini.

Nah, karena penasaran dengan performa Isyana tampil ngerock bersama DeadSquad, maka aku pun setia menyaksikan kolaborasi ini di YouTube sepanjang 26 menitan. Ini bukan band rock biasa, ini DeadSquad yang musiknya lebih gahar dan segmented.

Band DeadSquad yang digawangi oleh Daniel Mardhany (vokal), Stevie Item (gitar), Anak Agung Gde (bas), Karis (gitar), dan Alvin Eka (drum) terkenal lewat tembangnya yang berjudul "Pasukan Mati". Band ini juga memiliki fans di berbagai negara. Mereka pernah mengadakan Odyssey Tour di Eropa pada tahun 2018.

DeadSquad beberala kali melakukan tur di Eropa (sumber gambar: Pophariini.com)
DeadSquad beberala kali melakukan tur di Eropa (sumber gambar: Pophariini.com)
Aku pernah menyaksikan konser mereka di Festival Java Rockin'Land tahun 2013. Tampilan mereka secara live sama bagusnya seperti versi rekaman. Raungan gitar berpadu dengan tabuhan drum yang cepat mantap juga vokal Daniel yang khas. Ia sesekali growl dan grunt.

Tapi aku hanya kuat mendengar beberapa lagu waktu itu. Energiku seperti terkuras menyaksikan mereka.

Seingatku sebelum Isyana, ada Fadly, vokalis Padi, yang berani berkolaborasi dengan band metal yaitu Burgerkill. Tembang kolaborasi mereka "Tiga Titik Hitam" begitu harmonis, kombinasi suara merdu melodius dan musik cadas.

Isyana Tampil Maksimal dan Tidak Jaim
Ada enam tembang yang mereka tampilkan. Diawali dengan tembang berjudul "Patriot Moral Prematur". Lalu berturut-turut adalah "Manufaktur Replika Baptis", "Unlock The Key", "Il Sogno", "Pasukan Mati". Baru kemudian dipungkasi dengan tembang andalan Isyana di album anyarnya, "Lexicon".

Tembang "Patriot Moral Prematur" dibawakan DeadSquad dengan apik. Lagu berikutnya,  "Manufaktur Replika Baptis", baru Isyana bergabung. Ia mengenakan gaun terusan berwarna hitam dengan kerah lebar berwarna putih. Rambutnya dibiarkan tergerai. Ia seperti diva gothic.

Ia memainkan keyboard di sini. Ia nampak menikmati penampilannya. Ia ikut head banging, rambutnya ikut dikibas-kibaskannya. Hahaha.

Di lagu berikutnya, "Unlock The Key" baru Isyana bernyanyi sambil memainkan keyboard. Suaranya yang merdu, tinggi dan jernih serasi dengan petikan gitar yang cadas dan gebukan drum yang gagah serta growl dan scream Daniel. Wah nuansanya jadi seperti gothic metal, mengingatkanku pada band gothic/symphonic metal Metalwings, Within Temptation, Epica, dan Nightwish. Indah, megah, sekaligus menyayat misterius.

Vokal Isyana yang merdu serasi dengan suara gahar Daniel (sumber gambar: Pophariini.com)
Vokal Isyana yang merdu serasi dengan suara gahar Daniel (sumber gambar: Pophariini.com)
Isyana melanjutkan dengan tembang "Il Sogno" yang juga menampilkan kemampuan teknik seriosanya. Diringi penyanyi latar The Tuttis, nuansa megah makin hadir. Baru musik cadas dan vokal Daniel melengkapi.

Isyana lalu mengalungkan Jimmy, keyboard kecilnya pada tembang "Pasukan Mati". Aksinya di panggung bak gitaris band metal. Ia tak nampak jaim. Ikut head banging dan aktif bergerak ke sana ke mari di panggung. Dalam tembang ini, Daniel yang dominan bernyanyi.

Di akhir pertunjukan, Isyana all out membawakan tembang jagoannya, "Lexicon" yang bergenre rock orkestra. Diiringi musik death metal, nuansa gaharnya jadi lebih mantap tanpa mengurangi nuansa lagu yang megah. Daniel ikut menambahkan vokalnya yang khas.

Wow. Salut dengan Isyana yang berani melakukan crossing genre. Aksi panggung yang luar biasa. Rupanya ia cocok juga tampil bersama band death metal. Ditunggu tembang anyarnya bareng DeadSquad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun