Belajar menambah keilmuan dan keahlian itu termasuk ibadah. Pada saat Ramadan, umat muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Oleh karena aku merasa masih lemah dalam bidang menulis ilmiah, maka aku bertekad pada bulan ini untuk mengasah kemampuanku di bidang ini. Syukur-syukur dalam bulan ini bisa menghasilkan satu makalah atau satu jurnal yang bisa dikirimkan ke konferensi atau penerbit internasional.
Aku suka menulis. Tapi aku merasa kesulitan menulis ilmiah. Memang ada beberapa makalah yang telah kuhasilkan, namun energi menghasilkannya begitu besar. Ada segudang catatan dan revisi. Beberapa kali karyaku juga pernah ditolak.
Menulis ilmiah bagiku sulit karena aku juga masih lemah dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dalam pembuatan karya ilmiah. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya memahami dan meringkas jurnal/makalah, membandingkan, mempertentangkan, dan mengkompilasi sejumlah publikasi ilmiah; menemukan metodologi yang tepat untuk sebuah penelitian; menyusun pertanyaan penelitian; Â serta menuliskan hasil penelitian dalam bahasa Inggris yang sophisticated.
Aku merasa jauh tertinggal dengan rekan-rekanku hingga saat ini. Jika kubaca kembali karya ilmiahku yang lalu-lalu, tulisannya memang masih kurang bagus. Analisanya juga kurang tajam.
Ramadan Waktu yang Tepat untuk Belajar
Puasa adalah waktu yang pas untuk belajar karena ketika berpuasa umumnya pikiran bisa lebih fokus. Tak perlu pusing memikirkan memasak untuk makan siang atau tergiur membeli kopi kekinian, waktu jadi terasa cukup.
Bulan ini aku juga untuk sementara berhenti untuk terlibat dalam proyek-proyek TI. Sementara fokus untuk ibadah dan belajar dulu, hitung-hitung investasi waktu dan energi untuk masa depan yang lebih baik.
Selain untuk kepentingan studi, kemampuan membuat karya ilmiah itu penting dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai aspek. Ia melatih otak untuk berpikir logis dan sistematis. Ia juga melatih kemampuan seseorang untuk berpikir obyektif, mengasah kemampuan analitik dan argumentatif.
Menggunakan Bantuan Tools
Rupanya untuk menyusun studi literatur atau tinjauan pustaka itu perlu teknik tersendiri. Tak bisa sembarang memilih referensi. Ada yang menggunakan frase bebas, ada juga yang menggunakan cara sistematis yang disebut systematic literature study. Pilihan metode yang digunakan sah-sah saja asal dituliskan dan dapat dipertanggungjawabkan.