Taylor Swift rupanya tak puas 'hanya' sebagai penulis lagu dan penyanyi. Ia kemudian mencoba duduk di bangku sutradara video klip. Video musik yang dibesutnya adalah tembang miliknya berjudul "Willow" dan "Cardigan" yang memiliki nuansa mirip. Ketika menonton kedua video musik dan mendengarkan tembangnya aku terhanyut, seperti bermimpi.
Video musik "Willow" kusimak lebih dulu. Seketika aku jatuh cinta dengan konsep videonya. Penonton seolah-olah diajak bermimpi, mengarungi dunia fantasi dengan kisah ala fairy tale.
Video klipnya menunjukkan gadis muda yang menemukan tali emas di pianonya. Ia kemudian masuk ke pianonya yang berujung ke lubang kelinci akar pohon willow alias pohon dedalu. Dunia yang ditemuinya berbeda dengan tempatnya sebelumnya. Pakaiannya pun juga berubah.
Lagi dan lagi ada tali emas. Si gadis kembali bertualang mengarungi berbagai tempat fantasi, sambil menyibak misteri siapakah gerangan si pria tersebut.
Whoah aku suka sekali konsep video klipnya. Seperti film pendek fantasi. Video klip "Willow" dari album "Evermore" ini rupanya merupakan kelanjutan dari video "Cardigan" yang tembangnya dirilis di album sebelumnya, "Folklore".
Di dalam video klip "Cardigan", si gadis juga nampak menjejak misteri dari tali emas yang hadir secara tiba-tiba. Ia memasuki negeri hijau dengan piano berselimut lumut seperti permadani hijau. Ia kemudian hanyut di laut yang sedang badai hingga kemudian kembali ke tempatnya basah kuyup.
Apabila video klip "Cardigan" memiliki simbol kehidupan cinta yang penuh lika-liku, indah di awal kemudian muncul sejumlah konflik, maka video klip "Willow" menggambarkan pencarian cinta sejati, menemukan pria yang tepat untuknya.
Untuk peran sosok si prianya, Taylor menggandeng penari berdarah Korea bernama Taeok Lee. Sepertinya Taylor ingin video klipnya lebih merambah luas ke pangsa Asia.
Bagaimana dengan tembangnya?
Kedua tembang ini memiliki genre pop balada yang manis. Iramanya tidak nge-beat, lembut, dan santai, dengan iringan musik ala dream pop.
"Cardigan" ini menurutku seperti tembang dalam album awal Taylor Swift. Lumayan, tapi tidak yang luar biasa. Namun, berbeda dengan penilaian juri, tembang ini masuk dalam nominasi Grammy Award 2021.
Menurutku masih jauh lebih bagus "Willow". Musik ini menggelitik, enak didengar berkali-kali. Tembang ini ditulis oleh Taylor bersama Aaron Dessner
"Willow" memiliki unsur musik Celtic yang biasa ditemui di musik Irlandia dan Skotlandia. Intronya kental di gitar, baru kemudian diiringi dengan aneka ragam instrumen seperti cello, flute, biola, dan glockenspiel.
Taylor Swift bernyanyi santai di sini, mengandalkan emosi dan cerita dalam lagu ini. Ada bagian lirik yang berulang kali dinyanyikan, seperti mantra pemikat.
The more that you say
The less I know
Wherever you stray
I follow
I'm begging for you to take my hand
Wreck my plans
That's my man ("Willow" Taylor Swift, lirik dikutip dari Billboard)
Meski aku suka tembang dan video klip "Willow" yang baru dirilis tiga bulan lalu, tapi aku kurang setuju dengan lirik "...But I come back stronger than a 90's trend".
Ehm apabila keseluruhan tembang milik Taylor Swift dibandingkan dengan musik 90-an kayaknya masih banyak tembang 90-an yang jauh lebih bagus, hehehe maaf Taylor Swift dan para Swifties.
Tapi jika lirik dimaksud menunjukkan tekad Taylor untuk kembali ke dunia hiburan dengan lebih tangguh, aku sepakat. Ayo Taylor Swift terus eksplorasi talenta bermusikmu.
Oh iya tembang "Willow" ini merupakan tembang unggulan dalam album ke-9 Taylor berjudul "Evermore". Album ini dirilis 11 Desember 2020, selang beberapa bulan setelah album "Folklore" dirilis. Alhasil dalam masa pandemi 2020 Taylor tetap produktif, bahkan merilis dua album dalam setahun. Wow!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H