Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik "New-Age" Era yang Bikin Melamun

13 Maret 2021   23:34 Diperbarui: 13 Maret 2021   23:38 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku menyebutnya musik chill-out, sobatku memilih menyebutnya musik new-age. Musik ini sebagian menonjolkan kualitas vokal, namun tak sedikit yang tembangnya didominasi musik tanpa banyak vokal alias musik instrumentalia. Salah satu favoritku adalah kelompok musik asal Prancis bernama Era.

Sobatku yang juga maniak musik menyodorkan dua kaset berjudul "Voice 1" dan "Voice 2". Hadiah buatmu, ujarnya. Aku menyimak lagu-lagu dalam kaset tersebut. Oh aku seperti berada di surga versiku. Musiknya indah. Membuat pikiranku melalang buana.

"Ameno", judul tembang Era tersebut. Musiknya memadukan lagu-lagu ala Gregorian dengan sentuhan musik tekno modern. Ada choir-nya yang membuat lagunya terasa megah dan syahdu. Liriknya menggunakan bahasa yang tak kumengerti mirip bahasa Latin.

Oke aku agak kurang suka dengan tembang "Ameno". Menurutku masih agak biasa jika dibandingkan tembang-tembang lain dalam album "Voice".


Lalu aku mendengar tembang Era lainnya. "The Mass". Ini merupakan kelanjutan dari "Ameno" jika melihat video klipnya yang mirip dan memiliki keterkaitan. 

Video klipnya menunjukkan sekelompok penyihir yang melindungi raja yang masih kecil dari para kesatria yang hendak membunuhnya. Lalu ada kesatria perempuan sebagai heroine-nya.

Video klipnya keren. Tembangnya yang juga menggunakan bahasa fiktif ala-ala Latin juga tak kalah mengagumkan. Selintas ada nada dan nuansa yang mirip "O Fortuna (Carmina Burana)" dikombinasikan dengan tembang Era lainnya yaitu "Divano".

"Avemano Orchestral", tembang Era lainnya, menonjolkan kualitas vokal. Suara penyanyi yang tenor diiringi dengan choir yang kompak. Masih dengan nuansa Gregorian. Di bagian tengah lagu ada solo gitar dan drum yang memberikan warna dan kejutan.

"Impera" tak kalah mengundang perhatian dengan intro gitar listrik di awal, baru menyusul nuansa musik Gregorian. Vokal choir baru hadir pada 1:36. Syahdu. Bagian memukau ketika ada vokal tenor yang terdengar paling jelas.

Era dengan tembang yang lebih ngepop juga tak kalah menarik. Yang pertama perlu didengarkan adalah tembangnya yang berjudul "Mother".


Di sini lirik pada pada beberapa bait menggunakan bahasa Inggris dengan choir menggunakan bahasa fiktif yang indah. Ya, choir dalam lagu ini dengan dominan anak-anak laki-laki ini begitu terasa megah sekaligus religius dan agung.

Aku meskipun sudah cukup sering mendengarnya masih terkagum-kagum dengan choir dalam lagu ini. Baik versi original maupun versi remixnya sama-sama memikat. Salah satu tembang Era favoritku.

Mother you're always around
Let me tell you you're the only one

(A mio sermoni)
(Io fanati vorento)
(Andere caremi)
(Io o simiento galante)
(Sentiro mentoni)
(Sentire damun terra)
(Innocenta Luna)
(Salite di irano retira)

Bahasa rekaan Era ini menarik. Mengingatkanku pada bahasa peri ala Enya atau bahasa fiktif dalam "The Lord of The Rings". Bahasa fiktif Era sepintas mirip bahasa Latin.

Lagu berikutnya Era yang juga lebih ngepop adalah "Don't You Forget". Di sini liriknya menggunakan bahasa Inggris dengan unsur dream pop.

Liriknya berulang. Berkisah tentang teman masa kecil yang telah melupakannya. Lagunya nelangsa namun sekaligus menawan. Mendengarkan lagu ini terasa relaks, seperti sedang melamun di tepi danau.

Siapakah Era? Ia adalah proyek musik yang dibidani komposer jenius bernama Eric Levi. Ia banyak mengundang musisi dan artis dalam proyek ini, yang sering berkolaborasi adalah Pierre Boisserie dan Irene Bustamante.

Masih banyak tembang lainnya yang menarik disimak seperti "Hymne",  "Reborn", "I Believe", dan "7 Seconds". Ia tak hanya dipengaruhi musik Gregorian, namun juga ada tembang-tembang yang mendapat pengaruh musik Timur Tengah. Sambil mendengar, benak membayangkan situasi Eropa dan Timur Tengah pada masa abad pertengahan.

Tema abad pertengahan banyak di tembang Era (sumber gambar Pinterest/Era)
Tema abad pertengahan banyak di tembang Era (sumber gambar Pinterest/Era)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun