Dalam film serial "WandaVision" sejak nama-nama pemain diumumkan, para fans terkejut ketika melihat bukan nama Aaron Taylor-Johnson yang masuk dalam daftar, melainkan Evans Peter. Padahal Evans Peter adalah pemain Quicksilver dalam X-Men. Omong-omong Kalian lebih suka Quicksilver ala X-Men atau ala Marvel alias Avengers?
Sejak melihat adanya nama Evans Peter di dalam serial "WandaVision" maka seolah-olah penggabungan semesta X-Men ke dalam semesta Marvel sudah resmi terjadi. Fox memang sudah diakusisi Disney dan sejak dalam film "Dark Phoenix" sudah nampak proses akuisisi tersebut meski belum terlihat crossover di antara dua semesta tersebut.
Kehadiran Evan Peters sebagai Pietro Maximoff, saudara kembar Wanda Maximoff dalam episode kelima dan keenam "WandaVision" disambut antusias. Ia disebut Darcy Lewis sebagai recast atau perubahan pemain, sementara Wanda sendiri juga nampak bingung melihat perubahan fisik saudara kembarnya.
Evans Peter dan Aaron Taylor-Johnson sebenarnya adalah dua bintang muda yang juga dipertemukan film ala-ala superhero yaitu "Kick-Ass" (2010). Aaron sebagai remaja canggung bernama Dave Lizewski yang ingin jadi superhero meski tak punya kekuatan super. Sedangkan Evans berperan sebagai Todd Haynes, sahabat Dave.
Keduanya kemudian entah bagaimana, secara kebetulan bisa sama-sama terpilih sebagai Quicksiver hanya semestanya berbeda. Karena hak cipta X-Men masih di 20th Century Fox saat itu maka latar Quicksilver ala X-Men dan Marvel pun berbeda, versi mutan alamiah dan versi mutan karena percobaan. Karakter Quicksilver sendiri diciptakan pada tahun 60-an oleh Stan Lee dan Jack Kirby. Kekuatan utamanya adalah kecepatan.
Oh iya tulisan ini tidak bertujuan membuat teori tentang kehadiran Quicksilver versi X-Men ke ranah Marvel dalam serial "WandaVision". Tapi, lebih tentang latar Quicksilver di tiap semesta ala film dan sisi menariknya
Quicksilver Ala MCU
Pietro Maximoff dimunculkan dalam adegan post-credit film "Captain America: The Winter Soldier" (2014). Ia nampak bergerak ke sana-sini dengan begitu cepat dalam sebuah lab eksperimen.
Karakternya lalu dieksplorasi dalam "Avengers: Age of Ultron" (2015). Dalam film tersebut Pietro dan saudarinya, Wanda digambarkan sukarela menjadi obyek eksperimen Hydra karena ingin membalas dendam terhadap Tony Stark yang bom pabrikannya menewaskan kedua orang tuanya.
Ia dan Wanda bersekutu dengan Ultron sebelum kemudian beralih ke sisi Avengers. Ketika ia membantu mengevakuasi warga dari kekacauan akibat serangan Ultron dan anak buahnya, ia tewas.
Pietro digambarkan sebagai pemuda yang jangkung dan tampan. Aaron Taylor-Johnson nampak cool memerankannya. Interaksinya dengan Elizabeth Olsen nampak luwes, lebih nyaman daripada ketika Aaron dan Elizabeth menjadi pasangan suami istri di "Godzilla" (2014).
Peter Maximoff muncul kali pertama dalam "X-Men: Days of Future Past" (2014). Ia digambarkan sebagai remaja hiperaktif yang suka mencuri. Ia dimintai bantuan oleh Charles, Hank, dan Logan yang kembali ke tahun 1973 untuk membebaskan Erik.
Sepuluh tahun kemudian ia baru sadar bila Erik alias Magneto adalah ayahnya. Ketika ia menuju sekolah mutan rupanya sedang ada kekacauan. Ia pun membantu para mutan menyelamatkan diri lalu bergabung sebagai X-Men menghadapi En Sabah Nur dan four horsemen-nya yang salah satunya adalah Erik. Kisah ini terangkum dalam "X-Men: Apocalypse" (2016).
Pada "X-Men: Dark Phoenix" (2019) ia kembali hadir sebagai salah satu anggota X-Men. Ia nampak kewalahan dan terluka parah ketika menghadapi Jean Grey.
Quicksilver ala Evan Peters digambarkan berambut perak. Badannya lebih berisi, cerewet sekaligus jenaka. Di awal-awal kemunculannya ia langsung menarik perhatian dengan ulahnya yang menyelotip petugas, berkelit dari peluru dengan kecepatan supernya yang menggunakan slow-motion. Penampilannya cukup modis dengan jaket silver dan kacamatanya yang trendi.
Pada film berikutnya ia juga tetap mencuri perhatian dengan komentar-komentarnya yang usil, seenaknya, dan gayanya yang tengil. Tak heran bila penampilannya berkesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H