Dan, menurutku "Sole Mio" jauh lebih baik daripada dua filmnya yang juga memiliki unsur LGBT, yakni "Beauty Boys" yang berkisah perselisihan kakak adik karena adiknya mulai terang-terangan menunjukkan identitas dirinya yang berbeda dan "Nuclear Family" yang bercerita tentang remaja pria yang diam-diam tertarik ke sesama jenis.
Kegelisahan juga merupakan hal yang wajar dan banyak dialami insan. Ada "First Goodbyes" yang menceritakan tentang kegelisahan si ayah karena ia hendak berpisah dengan putrinya yang akan melanjutkan pendidikannya di Paris.
Rasa gelisah ini juga dialami oleh karakter bernama Marie dan Clara dalam "Miss Chazelles". Keduanya adalah teman dan sama-sama bersaing memerebutkan Miss Chazellessur-Lyon.
Ketika kemudian mahkota diraih oleh Marie dan Clara meraih runner up maka terjadilah perselisihan keluarga mereka. Clara merasa gelisah karena ia ingin kembali berteman dengan Marie, tapi lingkungannya tak mendukungnya.
Visual dalam film ini indah. Gambaran desa dan pertanian tersaji secara sinematik namun lugas. Film ini dibesut oleh Thomas Vernay dan dibintangi oleh Megan Northam dan Alice Mazodier.
Gelisah juga mewarnai Yacine dan dua temannya yang ingin menyaksikan film "Fast and Furious 8". Rupanya harga tiket bioskopnya mahal, uang mereka kurang. Yang terbeli adalah tiket menyaksikan film lawas.
Dalam film berjudul "Intermission" ini terungkap kegelisahan Yacine yang nasibnya tak seberuntung kedua kawannya. Hubungannya dengan ayahnya kurang harmonis. Ia merasa nyaman ketika sedang menonton film.
Film besutan Anthony Lemaitre ini membuatku tersenyum. Mereka nampaknya sangat menyukai "Fast and Furious". Aku suka bagaimana Yacine menjelaskan adegan yang ia sukai di film tersebut di mana membuatnya terharu. Menurutku film "Intermission" dan "First Goodbyes" ini terekomendasi, ia mampu menghadirkan kegelisahan karakternya dan menunjukkan hubungan anak dan ayahnya.
Festival Film Prancis atau French Fest 2021 ini masih terselenggara hingga 15 Februari. Masih banyak film yang ingin kutonton.