Pesan moral ketiga adalah bobot, bibit, dan bebet masih digunakan hingga sekarang, jadi mulai saat ini lebih berhati-hatilah dengan jejak digital dan riwayat aktivitasmu karena bisa jadi ketika anak kita siap menikah, calon mertua juga memeriksa siapakah orang tua calon menantunya.Â
Masalah bobot, bibit, bebet dalam cerita ini adalah ketika para pemuda enggan melamar Ratna (versi Jawa) karena ibunya yang seorang janda berkekuatan hitam. Bisa jadi karena mereka takut atau juga karena was-was ada potensi watak buruk Ratna yang diwarisi dari ibunya.
Dan pesan moral yang keempat dan terakhir adalah seorang pemimpin sebaiknya mampu memberikan pengayoman kepada rakyatnya dan bersifat solutif. Raja Airlangga merasa sedih melihat wabah yang membuat rakyat menjadi korban. Ia berniat menantang Calon Arang, tapi ilmunya kalah. Ia mengerahkan pasukan melumpuhkan Calon Arang, tapi pasukannya kocar kacir. Â
Akhirnya Raja Airlangga kembali berunding dengan penasihat istana dan kemudian mengutus Empu Baradah. Berkat kecerdikan Empu Baradah dan muridnya, Bahula, mereka dapat mengalahkan Calon Arang. Daha pun kembali aman tentram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H