Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Wonder Woman 1984", Menyenangkan Sekaligus Berantakan

17 Desember 2020   14:33 Diperbarui: 17 Desember 2020   20:22 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin ke belakang ceritanya makin berantakan. Jika ceritanya dalam versi komik dan animasi masih terasa wajar, tapi dalam film layar lebar malah terasa agak menggelikan.

Apalagi ketika ada bagian unjuk kekuatan baru Wonder Woman yang seperti mengulang 'kesalahan' film "Captain Marvel". Adanya kemampuan baru dan kostum baru itu malah mengundang sejumlah tanda tanya. Benarkah Wonder Woman sekuat itu?

Ada gap yang besar jadinya jika melihat kembali Wonder Woman dalam dua film sebelumnya, di "Batman v Superman" dan "Justice League". Menurutku adanya kemampuan baru ini malah mengganggu dan bikin karakter Wonder Woman tidam konsisten kecuali jika kedua film tersebut dianggap tak pernah ada.

Memang kemampuan baru itu pernah disinggung di komik, tapi ceritanya memiliki jagat yang berbeda. Kecuali jika film "Wonder Woman 1984" memicu reboot dan dua film DC seperti kusebutkan di atas, dianggap tak pernah ada.

Satu lagi minusnya, nuansa 80-an masih terasa kurang. Dari segi kultur pop masih kurang nuansanya, seperti desain kostum dan mode rambutnya masih kurang 80-an. Biasanya tahun 80-an rambutnya jenis berombak, bob, poni sasak, dan keriting kecil. Sedangkan kostumnya terlihat bantalan pundak dan bahu lebar.

Selain itu durasi film sepanjang 2 jam 30 menit terasa panjang. Ada banyak adegan yang sebenarnya kurang penting. Adegan awal juga terasa kepanjangan dan sebenarnya kurang penting karena hanya sedikit memiliki kaitan dengan adegan selanjutnya.

Ada Kemunculan Pemeran Serial "Wonder Woman"

Salah satu yang menarik dari film ini adalah kehadiran Asteria. Rupanya ia diperankan Lynda Carter, si pemeran serial "Wonder Woman". Dulu ia sangat beken akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an.

Sepertinya ini yang jadi salah satu alasan kenapa Patty Jenkins memilih tahun 80-an untuk film kedua Wonder Woman. Salah satu sebabnya, serial Wonder Woman memang dikenal dan hits pada awal-awal tahun 80-an.

Di luar kekurangannya, film "Wonder Woman 1984" tetap asyik dan seru dinikmati. Aku memberinya skor 7/10, padahal film pertama aku memberi skor 8/10.

Steve Trevor kembali bagaimana caranya? (sumber gambar:businessinsider)
Steve Trevor kembali bagaimana caranya? (sumber gambar:businessinsider)
Ini merupakan pengalaman pertamaku menonton di bioskop selama era pandemi. Tetap nyaman dan aman asal mengikuti protokol kesehatan. Oh iya dilarang makan minum di dalam bioskop Jakarta sehingga sebaiknya minum dan makan dulu karena filmnya cukup lama. Karcis biskop disobek sendiri dan sebaiknya memesan film secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun