Duh mataku termanjakan melihat hidangan serba kepiting yang ada di meja. Kepiting-kepiting dengan ukuran besar yang dibumbui seksama dengan resep spesial. Aku pun menaruh satu potongan kepiting untuk tiap varian hingga tak terasa piringku sudah sarat dengan kepiting.
Mari kita mulai pesta makan kepitingnya!
Ajakan makan kepiting asal Papua dari bang Rahab alias bozz madyang rasanya sulit kami berdua tolak. Apalagi lokasinya rupanya tak jauh dari rumah, sekitar 20 menitan. Siap bozzz...
Sudah pernah nyoba varian kepiting apa saja?
Coba kuhitung berapa banyak varian masakan kepiting yang pernah kucobai. Yang paling umum ada kepiting rebus, kepiting saus mentega, kepiting saus lada hitam, kepiting saus padang, kepiting saus tiram, dan kepiting dengan bumbu kemerahan bercitarasa asam manis pedas ala-ala penjual seafood pinggir jalan yang biasa kutemui di kota Malang.
Bagaimana dengan kepiting dengan bumbu khas Manado dan Medan, pernahkah Kamu mencobainya? Eh, aku spontan menggeleng-gelengkan kepala. Wah kepiting rasa apakah itu?
Chef Alberto, sobat bang Rahab, lihai sekali membuatku penasaran. Ialah yang bakal memberikan resep spesialnya untuk memasak kepiting asal Kaimana, sebuah daerah di Papua.
Ia akan memberikan dua varian rasa yang mungkin belum pernah ditemui di restoran seafood. Yaitu kepiting dengan bumbu woku asal Manado dan kepiting dengan bumbu andaliman khas Sumatera Utara. Chef ini sendiri asalnya dari Medan, Sumatera Utara, sehingga ia ingin mendokumentasikan bumbu khas daerahnya ke masakan yang diolahnya.
Ada enam kepiting aneka rasa yang ada di piringku. Sebagai teman kepiting ada ubi jingga dan singkong rebus. Wah perpaduan yang unik sebagai pelengkapnya.
Yuk mulai makan-makannya.
Dua lainnya adalah lada hitam dan saus Padang yang umum dijumpai. Daging kepiting Kaimana yang segar membuat dua hidangan ini juga sayang dilewatkan, apalagi bumbunya juga melimpah. Bumbunya saja sudah enak, apalagi ketika dipadukan dengan kepiting.
Bagaimana dengan tom yam? Sekilas warna merahnya tak beda jauh dengan saus Padang. Rasa dan aromanya yang berbeda. Tom yam memiliki aroma yang lebih fresh dan ada sentuhan asam manisnya. Sedap.
Nah waktunya santap varian woku dan andaliman. Woku adalah cara memasak ala Manado. Bumbunya khas menghasilkan masakan yang pedas dan harum. Umumnya ada berbagai jenis bumbu dan daun pengharum dari jahe, pandan, serai, daun jeruk, dan kemangi.
Kepiting dengan bumbu woku ini hijau kehitaman. Bumbunya sudah enak, apalagi dikolaborasikan dengan kepiting. Kompak!
Enak...enak...enak
Andaliman sendiri dikenal sebagai bumbu khas masakan Batak. Ia juga lazim disebut merica Batak. Biasanya masakan Batak menggunakan andaliman, lantas bagaimana jika dikolaborasikan dengan kepiting?
Ternyata rasanya juga selaras. Andaliman dan kepiting seperti dua orang yang tak dikenal tapi kemudian cepat akrab.
Puas menyantap kepiting, aku pun memesan versi bekunya untuk dibawa pulang. Lumayan seminggu bisa pesta kepiting.
Cara memasak kepiting Kaimana beku ini mudah. Tinggal dicemplungkan ke air mendidih selama 30 menitan bersama plastik vakumnya. Bisa juga dipanaskan dengan microwave. Lalu tiriskan air dan buka plastiknya, jadi deh. Rasanya tetap enak. Kalian juga bisa pesan secara daring, baik yang versi siap makan atau yang siap beku di berbagai aplikasi pemesanan makanan.
Aku dan pasangan pun pesta kepiting lagi. Enak...enak..enak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H