Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mini: Kucing Cipung Belajar Menari

28 November 2020   23:55 Diperbarui: 28 November 2020   23:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cipung kayaknya sadar ia kegendutan (dokpri)


Kuperhatikan kumis kucingku yang gendut berekor bundel itu sedang berkedut-kedut. Ia nampaknya sedang bermimpi, pastinya bukan mimpi buruk. Si Cipung, nama si kucing putih hitam itu nampaknya bermimpi menari di panggung.

Kucingku bernama Cipung bulan ini berusia enam bulan. Ia dulu aktif dan suka main kejar-kejaran. Lalu sejak dimarahi emaknya karena nakal, ia jadi relatif pendiam. Ia jadi tak banyak bergerak. Alhasil tubuhnya pun membengkak.

Lain halnya dengan si Kidut. Kucing ini nampak kurus. Entah mengapa sebabnya, tapi kata dokter hewan, ia tak apa-apa karena si Kidut aktif bergerak saja.

Si Kidut kurus dan si Cipung gendut. Kedua kucing ini selalu bersahabat. Si Cipung suka manja kepadanya, minta Kidut menjilatinya sebagai pengganti Emak Mungil yang punya anak-anak baru.

Lalu kuperhatikan ada perubahan pada si Cipung. Ia mulai suka bergerak. Kakinya melangkah ke kanan ke kiri, lalu diikuti gerakan tangannya juga ke kanan dan ke kiri. Ia belajar menari.

Aku memerhatikannya diam-diam. Aku tak ingin mengganggu latihannya. Ia belajar menari jika merasa aku tak memerhatikannya. Kulihat si Coki, Sam, dan Kidut juga mengawasi tarian Cipung. Kadang-kadang Kidut nampak mengomel, mengomentari gerakan si Cipung.

Wah bakal ada apakah, kenapa si Cipung akhirnya tergerak untuk belajar menari? Apakah karena badannya sudah kegemukan?

Ya, aku awalnya terperangah melihat si Cipung belajar menari. Lucu melihatnya, ia masih kaku dan badannya juga ndut. Rasanya aku ingin ke luar dari persembunyianku dan memeluknya.

Cipung kayaknya sadar ia kegendutan (dokpri)
Cipung kayaknya sadar ia kegendutan (dokpri)

Lalu kuperhatikan si Kidut maju di depannya dan mengajari Cipung menari. Kidut menggerakkan tangannya ke atas ke bawah, kiri dan kanan dengan lincahnya. Oh aku tak tahu di mana Kidut belajar menari seperti itu.

Dan lihatlah si Sam. Si kucing kecil satu bulanan itu juga mahir menari dengan menggerak-gerakkan ekornya. Duh andai ada pertunjukan tarian kucing, maka aku ingin memamerkan kepandaian kucing-kucingku ini.

Lalu hidungku terasa gatal. Aku pun bersih cukup keras. Kucing-kucing terkejut dan kemudian bubar. Ketika ku melangkah ke ruangan itu, mereka nampak asyik tiduran. Seolah-olah kegiatan mereka menari tadi sekadar khayalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun