Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Malaysia Juga Mendaftarkan Film Horor ke Ajang Oscar

23 November 2020   23:51 Diperbarui: 24 November 2020   00:12 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Entah kebetulan atau tidak, rupanya negara tetangga, Malaysia, juga mendaftarkan film bergenre horor ke ajang Academy Award 2021 untuk kategori Best Foreign Film (film berbahasa asing). Ini berarti Malaysia dan Indonesia sama-sama bersaing di kategori yang sama, dengan genre yang kebetulan sama yaitu horor. Film horor Malaysia tersebut berjudul "Roh".

Pecinta film Indonesia sebelumnya dikejutkan dengan keputusan mendaftarkan "Perempuan Tanah Jahanam" besutan Joko Anwar ke ajang Oscar 2021. Kabar ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang pesimis film horor akan dilirik oleh para juri. Tapi banyak pula yang optimis mengingat film "Get Out" yang bergenre horor bisa masuk nominasi film terbaik Oscar 2018.

Film horor memang memasuki era baru. Genre ini dianggap memiliki warna yang berbeda sejak kehadiran sutradara seperti Jordan Peele ("Get Out","Us"), Ari Aster ("Hereditary", "Midsommar"), dan Robert Eggers ("The Witch", "The Lighthouse"). Alhasil film horor bisa jadi memiliki kans yang menyamai film drama dan film perang yang sering menang penghargaan.

Bagaimana dengan "Roh"?
Gara-gara membaca sebuah ulasan singkat bahwa film yang masuk film pilihan JAFF ini patut diperhitungkan, aku jadi penasaran. Apalagi posternya nampak menjanjikan.

Ketika kemudian mengetahui bahwa film ini diikutsertakan ke ajang Oscar, maka keputusanku untuk menonton film ini tak terhindarkan. Aku baru saja menyaksikannya di platform streaming Klikfilm.

Lantas bagaimana filmnya?
Film "Roh" atau "Soul" dibuka dengan seorang anak perempuan yang nampak mengenaskan. Sekelilingnya adalah rumah-rumah yang terbakar dan hanya ia yang selamat. Ia kemudian nampak mendekati sebuah makam.

Adegan berpindah ke sebuah rumah kayu. Nampak terpencil dan mungil di antara belantara. Di dalam rumah itu penghuninya adalah seorang ibu yang disapa Mak (Farah Ahmad) bersama anak perempuannya, Along (Mhia Farhana), dan anak laki-lakinya, Angah (Harith Haziq).

Suatu ketika Along dan Angah menemukan sebuah rusa yang mati tergantung. Angah ingin membawanya pulang untuk dimakan. Tapi kakaknya merasa was-was, curiga itu adalah jebakan. Ketika mereka pulang ke rumah, mereka diikuti anak perempuan. Mak merasa kasihan. Anak tersebut kemudian dibersihkan tubuhnya dan diberinya makan.

Ibu dan kedua anaknya yang ketamuan (sumber gambar: CNN Indonesia)
Ibu dan kedua anaknya yang ketamuan (sumber gambar: CNN Indonesia)

Ketika makan malam, Mak bercerita tentang kutukan hutan. Lalu si anak perempuan misterius itu berkata sesuatu itu sudah ada di sini. Keesokan harinya ia membuat ibu anak itu ketakutan karena ia berkata nyawa mereka akan lenyap saat bulan purnama.

Anak perempuan itu tewas dengan membunuh dirinya sendiri. Sejak itu ibu anak tak pernah lagi merasa aman.

Cerita Awal yang Menjanjikan
Di awal ceritanya nampak menjanjikan. Ada anak perempuan misterius, lalu ada rumah terpencil, juga hutan belantara. Nuansa sepinya begitu terasa, demikian pula dengan unsur misterinya.

Tak banyak penampakan. Penonton disuguhi dengan kepingan misteri demi misteri. Diperkuat dengan suasana sepi dan skoring yang menggiring penonton menyesapi kesunyian tersebut.

Ya, ceritanya sayangnya kemudian kedodoran di seperdua film. Kepingan misteri tak lagi memberikan rasa penasaran, tapi berbalik jadi tanda tanya, apa sebenarnya arah dari film ini. Editing-nya juga kurang rapi, film jadi terkesan putus-putus, kurang halus.

Dari unsur cerita, artistik, dan akting semuanya terasa kurang maksimal. Padahal jika semua unsur itu kuat, maka film ini potensial. Suasana hutan dan rumah yang terpencil sudah jadi bahan yang menarik.

Kalau dibandingkan dengan "Perempuan Tanah Jahanam", aku masih memilih film besutan Joko Anwar tersebut jika dibandingkan dengan film besutan Emir Ezwan dari segi artistik dan skoringnya, meski dari segi cerita, "Perempuan Tanah Jahanam" juga agak kedodoran di sepertiga ceritanya.

Wah dua film horor Asia Tenggara bersaing di ajang film berbahasa asing Oscar 2021. Kira-kira film mana ya yang bakal masuk short list nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun