Tak banyak penampakan. Penonton disuguhi dengan kepingan misteri demi misteri. Diperkuat dengan suasana sepi dan skoring yang menggiring penonton menyesapi kesunyian tersebut.
Ya, ceritanya sayangnya kemudian kedodoran di seperdua film. Kepingan misteri tak lagi memberikan rasa penasaran, tapi berbalik jadi tanda tanya, apa sebenarnya arah dari film ini. Editing-nya juga kurang rapi, film jadi terkesan putus-putus, kurang halus.
Dari unsur cerita, artistik, dan akting semuanya terasa kurang maksimal. Padahal jika semua unsur itu kuat, maka film ini potensial. Suasana hutan dan rumah yang terpencil sudah jadi bahan yang menarik.
Kalau dibandingkan dengan "Perempuan Tanah Jahanam", aku masih memilih film besutan Joko Anwar tersebut jika dibandingkan dengan film besutan Emir Ezwan dari segi artistik dan skoringnya, meski dari segi cerita, "Perempuan Tanah Jahanam" juga agak kedodoran di sepertiga ceritanya.
Wah dua film horor Asia Tenggara bersaing di ajang film berbahasa asing Oscar 2021. Kira-kira film mana ya yang bakal masuk short list nanti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H