Taman hiburan itu mulai dibuka saat musim panas. Sepanjang malam ada gelaran dan wahana permainan yang bisa dinikmati masyarakat Stokholm, Swedia. Ada dua taman hiburan di sana. Posisinya berdampingan. Antar pemiliknya saling bersaing keras. Itulah kisah yang ditampilkan dalam film berjudul "Swoon" yang didapuk membuka gelaran Europe on Screen 2020.
Taman hiburan yang dikelola oleh keluarga Lindgren adalah semacam pasar malam rakyat. Hiburannya sederhana dan merakyat. Lebih banyak pertunjukan dan aksi-aksi yang dikelola pegawai, seperti pertunjukan musik dan permainan adu tangkas.
Sedangkan taman hiburan milik keluarga Nilsson lebih elit. Tempatnya bersih dan nampak bergengsi. Wahana permainannya nampak modern dan beragam, seperti membidik warga menengah dan elit.
Keduanya bersaing mendapatkan pengunjung dan memeroleh pemasukan yang besar selama musim panas. Nilsson menyabotase hari pembukaan taman hiburan keluarga Lindgren sehingga banyak pengunjung yang mengalami kejadian tak menyenangkan. Ia juga menyuruh putrinya mematai-matai mereka.
Film Ala Romeo dan Juliet dengan Latar PD II
Film "Swoon" ini merupakan drama percintaan ala-ala Romeo dan Juliet. Ada cinta terlarang karena melibatkan dua keluarga yang bermusuhan.
Latar keluarga dan latar waktu yang membedakan kisah romantis ini dengan cerita terkenal tersebut. John Lindgren dikenal pemuda yang cerdik dan banyak akal. Ia punya angan-angan untuk memiliki rollercoaster dengan bantuan teknisi Jerman. Tapi mereka masih punya utang dan tak punya banyak uang.
Gambaran kontras keduanya inilah yang menarik. Mereka seolah-olah tak punya kesamaan, tapi kemudian saling tertarik. Kisah mereka juga melibatkan dunia fantasi, sebuah kekuatan yang tak bisa dijelaskan seolah-olah juga berharap mereka dua sejoli.
Visual dengan warna-warni yang semarak menguatkan nuansa taman hiburan. Beberapa adegan dengan musik dan juga bunga beraneka ragam mengingatkanku akan "Moulin Rouge" dengan Ninni yang memiliki penampilan ala Satine dan sekilas memang mirip Nicole Kidman. Skoring musiknya membantu memberikan unsur sentimentil.
Ada beberapa adegan yang menggelitik, tapi jika dipikir-pikir lagi jadi terasa sadis, seperti John dan adiknya yang membuat pertunjukan unik yaitu dua ayam menari yang disukai anak-anak. Rupanya ia membuat ayam menari dengan menggeser-geserkan lilin menyala di bawah meja panggung si ayam.
Latar waktu di sini adalah ketika Jerman mulai menginvasi negara-negara tetangganya. Saat itu ada wilayah Norwegia yang mulai dimasuki oleh tentara Jerman. Sementara Swedia di sini termasuk negara yang netral. Lagi-lagi hal yang kontras. Ketika negara-negara Eropa lainnya tengah berjuang di medan laga, para warga Swedia malah menikmati liburan musim panas di taman hiburan.
Film "Swoon" ini cocok buat kalian yang suka menyaksikan kisah percintaan yang unik. Film berdurasi 104 menit ini berasal dari Swedia. Ia dibesut Bjrn Stein dan Mans Marlin. "Swoon" masih bisa ditonton hingga tanggal 20 November di Festival Scope secara daring yang menjadi partner Europe on Screen tahun ini.
Omong-omong film ini ternyata diangkat dari kisah nyata. Kedua keluarga tersebut, juga Ninni dan John memang memiliki sejarah dengan taman hiburan di Swedia.
