Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Feminisme dalam Kisah Horor "Sihir Perempuan"

4 November 2020   22:48 Diperbarui: 4 November 2020   23:17 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sihir Perempuan (dokpri)

Satu lagi kisah yang menyeramkan favoritku adalah "Misteri Polaroid". Ia bercerita tentang studio foto yang disebut berhantu. Pasalnya ketika mereka melakukan percobaan pemotretan polaroid.

Lalu mereka menyadari ada yang aneh di foto tersebut. Ada siluet kaki perempuan lain. Di kertas polaroid berikutnya si model nampak dicekik oleh kedua tangan misterius. Siapakah dia dan mengapa ia selalu muncul di kertas polaroid.

Masih ada delapan cerita lainnya yang juga menyeramkan dan terasa suram. Intan bermain-main dengan mitos dan dongeng dengan menjadikan tokoh perempuan sebagai sosok pelaku utama dan penggerak cerita. Sosok yang beriak dan misterius. 

Perempuan bisa jadi apa saja, vampire, ibu, karyawati, hingga sang ratu. Ia juga bisa memiliki kehendak apapun, tak harus di bawah kendali siapapun.

Membaca kisah-kisah horor ini aku jadi mendapati sisi lain dari dongeng-dongeng yang kukenal seperti dongeng Puteri Tidur dan Kanjeng Ratu Pantai Selatan. Sisi lain yang kelam dan mengerikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun