Film serial "The Mandalorian" membuatku seperti merasai berpetualang di luar angkasa, dari satu planet ke planet lainnya menjumpai berbagai spesies dan makhluk yang unik dengan bentang alam dan kultur yang khas. Para makhluk unik yang dijumpai di sini di antaranya bluurg yaitu hewan seperti ikan piranha dengan gigi tajam tapi tinggal di gurun.
Ia menjadi tunggangan Mando saat menjalankan misi mengambil The Child. Lalu ada Jawa yaitu spesies bertudung dengan suara lucu seperti Minion, mereka suka melakukan barter dan suka sekali telur.
"I will help you. I have spoken".
Sebenarnya konfliknya sederhana dan mudah ditebak sejak Mando menemukan The Child, tapi meski demikian kisah petualangan dan koreografi pertarungannya asyik disimak. Sinematografinya memanjakan mata, desain para karakternya menarik, dan skoringnya menambah elemen keasyikan menyaksikannya.
Film serial yang diciptakan oleh Jon Favreau si Mr Happy ("Iron Man", "The Lion King") ini seru dan enak dinikmati sendiri ataupun beramai-ramai. Film ini tayang di Disney Plus Hotstar sejak tahun 2019.
Kepopuleran film serial ini makin melejit setelah mendapatkan penghargaan berupa penghargaan Emmy baru-baru ini. "The Mandalorian" berhasil meraup tujuh penghargaan utama Emmy Awards 2020. Dan pada akhir bulan Oktober akan hadir musim kedua film serial ini.
Sebagai Mando, Pedro Pascal sangat jarang dinampakkan wajahnya. Ia hampir selalu tertutup oleh helmnya. Meski ekspresinya tak bisa dilihat, dari segi aksi dan intonasi suara maka penonton bisa menebak emosinya.
Oh iya rupanya Mando tak selalu diperankan Pedro. Ada beberapa adegan yang terpaksa digantikan aktor lain ketika jadwal syuting Pedro bertabrakan dengan film lainnya.
Film serial yang berjudul "The Mandalorian" ini memiliki latar waktu lima tahun setelah Luke-Leia dan kawan-kawan berhasil mengalahkan The Galatice Empire yaitu pada "The Return of Jedi" dan jauh sebelum "First Order bangkit dalam "The Force Awaken".