Menulis dengan topik film itu kaya ragamnya, ada yang lebih mengarah ke ulasan sebuah film, ada yang lebih menjurus ke kritik film (kadang-kadang disamakan dengan ulasan film), dan ada pula yang lebih mengarah ke rekap film. Mau nulis yang mana, tinggal pilih. Sebenarnya semua bisa dilakukan hanya dengan menyaksikan satu mana.
Kali ini aku aku akan membahas tentang rekap film. Apa yang dimaksud rekap film dan apakah ada bedanya dengan sinopsis? Memang keduanya agak mirip-mirip, tapi sebenarnya keduanya sedikit berbeda.
Keduanya sama-sama membahas tentang isi cerita dalam film tersebut. Namun sinopsis biasanya hanya singkat, hanya menyertakan info-info yang penting saja.
Sinopsis bisa terdiri dari dua kalimat, seperti Film "Candy-Candy" menceritakan seorang anak perempuan yatim piatu yang mengalami lika-liku kehidupan sebelum kemudian menjadi seorang perawat. Ia juga bisa terdiri dari 1-2 paragraf. Rata-rata singkat dan tidak detail.
Sementara rekap film atau ada yang menyebutnya plot summary itu penjelasannya lebih panjang dan lumayan detail. Ia bisa menceritakan awal cerita hingga akhir cerita, tokoh-tokohnya siapa saja dalam film tersebut, apa yang dialami tokoh, dan sebagainya.
Bagi sebagian penonton rekap film itu dihindari. Mereka menyebutnya penuh dengan spoiler. Tak seru jika telah tahu jalan cerita dan penutup kisahnya. Tapi tak sedikit pula kalangan yang menyukai rekap film. Mereka adalah kaum yang tak terdampak oleh spoiler. Tahu atau tidak tahu spoiler tak masalah asalkan filmnya bagus.
Rekap film ini umumnya lebih banyak digunakan di kalangan penggemar film serial. Para penulis rekap dengan rajin menceritakan isi cerita dari tiap episode atau tiap musim, apa yang dialami tokoh utama, masalah-masalah yang dijumpai si tokoh utama dan sebagainya.
Aku sendiri mulai menjumpai banyak tulisan tentang rekap film pada saat film serial "Game of Thrones" masih tayang. Baru 1-2 jam film serialnya tayang, eh sudah bertaburan rekap filmnya di internet.
Bagiku saat itu rekap film "Game of Thrones" membantu karena seringkali aku terlambat menyaksikannya. Apalagi rasa ingin tahuku juga tinggi. Meski sudah membaca rekapnya tetap saja aku ingin menontonnya.
Jika dulu aku suka mencari rekap "Game of Thrones", kini aku suka mencari rekap film serial animasi atau film serial sitkom yang ceritanya lepas. Dari membaca jalan ceritanya aku menentukan episode mana yang ingin kutonton.
Oleh karena sekarang ada banyak platform tontonan maka sinopsis, rekap film, dan ulasan film (review film) itu pembacanya lumayan. Mereka yang ingin tahu jalan ceritanya lebih dulu, tak peduli dengan kualitas film dari sisi teknis, juga yang tak masalah mengetahui spoiler maka sebagia di antaranya memilih membaca rekap.
Oleh karena sifat rekap yang umumnya hanya membahas lengkap tentang jalan cerita sebuah film dari awal hingga akhir maka rekap bukanlah ulasan film. Ulasan film biasanya hanya berupa sinopsis film yang membahas jalan cerita film tapi tidak detail dan tidak sampai membahas hingga akhir. Dalam ulasan film juga umumnya dimasukkan hal-hal teknis seputar film dan kesan penonton ketika menyaksikan film tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H