Gambar-gambar yang ditampilkan indah dan membuat penonton mengagumi setiap karya batik yang dihasilkan. Adanya Nicholas Saputra sebagai tokoh dan narator, diharapkan mampu menjadi magnet menarik perhatian netizen. Namun sayangnya jumlah penonton masih di kisaran 20 ribu, mungkin karena topik batik dianggap kurang menarik bagi netizen.
Walaupun durasinya singkat, pesan dalam film dokumenter pendek tentang batik ini mengena. Tentang perlunya pelestarian batik dengan mengenalkan dan menanamkan kecintaan batik ke generasi muda, serta menekuni kerajinan ini. Jika tak mulai dari sekarang, cerita batik ini bisa tak lagi berlanjut bertahun-tahun kemudian dan hanya jadi sejarah.
Iwet Ramadhan yang bernama lengkap
Wethandrie Ramadhan dikenal sebagai pecinta batik dan kolektor batik. Kanal Youtubenya memiliki 10 video dokumenter pendek lainnya tentang batik. Ada cerita tentang perbedaan batik tulis, batik print, dan batik cetak; tentang batik pedalaman dan batik pesisiran; batik Yogya dan batik Solo; dan sebagainya.
Akankah cerita batik ini terus berlanjut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H