Ia biasa dilengkapi dengan lingkaran penahan (hoopskirt) untuk membuat rok terlihat mengembang, juga stoking, topi, sarung tangan, dan sepatu buckle.
Gaya busana yang dikenakan Enola pada masa itu dianggap tak biasa. Demikian pula halnya dengan perempuan bersepeda.
Sikap Enola yang meniru ibunya ini menunjukkan pemberontakannya masa itu. Ia menganggap sudah waktunya perempuan bisa setara dengan pria.
Gara-gara unsur emansipasi ini kental maka aku pun 'googling' setelah film usai tentang sejarah emansipasi perempuan pada akhir abad 19.
Pada saat itu muncul gerakan untuk memerjuangkan hal pilih perempuan, hak pernikahan dan hukum yang setara dengan pria, juga memperluas kesempatan perempuan dalam pekerjaan dan pendidikan.
Emansipasi wanita ini hanya salah satu unsur cerita "Enola Holmes". Di dalam film ini, penonton diajak untuk mengenal Enola, karakternya yang kocak dan sekaligus nampak sempurna, petualangannya, juga kemampuannya memecahkan sandi dan beradu fisik.
Menurutku Millie Bobby Brown yang namanya melambung sejak tampil di serial "Stranger Things" mampu memerankan Enola dengan pas. Ia berpotensi menjadi calon bintang terkenal, jika melihat kemampuan akting dan jejak rekamnya.
Ia di sini juga menjadi semacam narator, menceritakan kisah masa kecilnya langsung kepada penonton (breaking the fourth wall), sehingga sosok Enola menjadi terasa dekat dengan penonton.Â
Dari segi cerita, gaya bercerita maju mundur dengan kilasan pengajaran ibunya lama-kelamaan mulai menjemukan.
Ceritanya di bagian tengah juga mulai kurang fokus, antara misinya menemukan ibunya dan kasus lainnya.