Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Devil All The Time", Siapa Iblis Sebenarnya?

23 September 2020   10:25 Diperbarui: 23 September 2020   10:43 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para tokoh dalam The Devil All The Time (sumber: thenewsvilla.com)

"Sulit untuk menjalani kehidupan yang baik. Nampaknya iblis tidak pernah menyerah."


Dengan jajaran pemain yang sedang hits, "The Devil All The Time" langsung melejit. Ia menjadi salah satu film pada yang banyak diperbincangkan bulan ini. Durasi yang cukup panjang dan alur yang agak lambat menjadi tantangan bagi sejumlah pecinta film untuk bertahan menyaksikannya hingga akhir.

"The Devil All The Time" memiliki latar waktu pada masa Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Ada beberapa kisah tokoh yang disampaikan di sini. Utamanya adalah keluarga Russell.

William Russell (Bill Skarsgard) adalah veteran perang yang dibayang-bayangi oleh hal buruk yang ditemuinya di sebuah pulau di Pasific. Ia menemukan tentara yang disiksa dengan disalib. Ia masih hidup. Will mengakhiri penderitaannya dengan menembaknya.

Menuju kampung halamannya di Ohio, Will berjumpa dengan Charlotte (Haley Bennett) di sebuah rumah makan. Di sana juga ada Carl (Jason Clarke) yang sedang merayu Sandy (Riley Keough).

Ibu Will sebenarnya hendak menikahkannya dengan Helen Hatton (Mia Wasikowska). Tapi keduanya tak saling cinta, Will menikah dengan Charlote dan memiliki anak bernama Arvin. Sedangkan Helen memilih pendeta bernama Roy Laferty (Harry Meiling) dan kemudian melahirkan Lenora.

Suatu ketika Charlote sakit. Will yang mulai dibayang-bayangi masa lalu kemudian melakukan ritual ibadah dan memaksa Arvin mengikuti caranya. Kematian Charlote kemudian menyulut sejumlah tragedi.

Menyatukan Puzzle Perlu Waktu
Ketika aku melihat daftar nama pemainnya, aku langsung merasa antusias. Ada nama-nama bintang yang sedang populer. Tom Holland yang menjadi Arvin remaja namanya melambung sejak berperan sebagai Spider-Man. Baru-baru ini ia mengisi suara di "Onward".

Sebagai Arvin, Tom cukup berhasil melepaskan diri dari bayang-bayang Spider-Man. Ia menjadi sosok yang lebih agresif tapi sebenarnya baik hati.

Bill Skarsgard juga makin diperhitungkan sejak ia berperan sebagai badut mengerikan di "It". Di dalam film ini, sebagai Will, ia tetap memerlihatkan sebagai sosok yang misterius dan bisa 'meledak' suatu saat.

Siapakah mereka? (Sumber: thereportdoor.com)
Siapakah mereka? (Sumber: thereportdoor.com)

Nama Robert Pattinson sendiri semakin melejit sejak ia lebih memilah-milah peran. Ia tampil di "Lighthouse", "Tenet", dan terpilih sebagai "Batman". Ia di sini berperan sebagai pendeta baru yang berperilaku menyebalkan.

Juga ada Sebastian Stan si 'Winter Soldier' yang berperan sebagai sherif. Penampilannya agak sulit dikenali karena lebih gemuk. Mia "Alice" Wasikowska juga masih memiliki daya tarik tersendiri. Perannya sebagai Hellen tak beda jauh dengan peran-perannya sebelumnya yang seringkali menjadi sosok yang terihat rapuh sekaligus misterius. Pemeran lainnya seperti Riley Keough, Jason Clarke, dan Eliza Scanlen juga mampu menghidupkan cerita.

Film yang disutradarai oleh Antonio Campos ("Simmon Killer", "Afterschool") ini memiliki kepingan puzzle yang terserak. Ketika satu-persatu puzzle tersebut disatukan maka penonton akan antusias menyambutnya. Menjelang akhir film seluruh kepingan puzzle tersebut telah berhasil disusun menjadi sebuah cerita yang utuh.

Namun untuk melihat puzzle tersebut mulai disatukan hingga sempurna, penonton harus bersabar. Pasalnya durasi film ini lumayan panjang, yakni 2 jam 18 menit.

Alur filmnya memang agak lambat dan datar. Tokoh-tokohnya melibatkan beberapa keluarga, sehingga penonton perlu fokus mencermati setiap detailnya. Oleh karena detail tersebut bisa membantu penonton mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan bantuan narator yang juga merupakan penulis novel ini Donald Ray Pollock, penonton seolah-olah mendengarkan cerita di masa lalu. Penonton di tengah-tengah film bisa jadi akan bertanya-tanya konflik utama apa yang akan hadir. Oleh karena satu-persatu konflik itu diceritakan dengan halus seolah-olah sambil lalu, sehingga kepingan misteri itu dirasa kurang penting dan menunggu adegan puncak terjadi.

Meskipun judulnya memiliki kata 'devil', bisa jadi iblis yang dimaksud berbeda dengan iblis yang jamak dikenal masyarakat. Makna iblis di sini luas dan nuansa horor dalam film ini juga berbeda dengan film horor pada umumnya.

Hutan dan tanah pertanian yang sepi, keberadaan danau di tengah hutan yang sepi, dan sosok yang menyembunyikan sesuatu membantu menghadirkan rasa ngeri itu sendiri. Film ini menberikan rasa cemas dan bermain dengan rasa takut dan psikologi.

Kira-kira iblis mana yang dimaksud dalam film ini?

Skor: 7.8/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun