Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Nasi Goreng #9 - Nasi Goreng Iga

30 Juli 2020   11:36 Diperbarui: 31 Juli 2020   01:34 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasi goreng iga yang sedap (dokpri)

Hari ini Dora berulang tahun, kami diajak ke sebuah tempat makan yang lumayan. Wah senangnya. Aku sebagai anak kosan begitu senangnya. Sesekali makan enak, setelah setiap hari berhemat-hemat memasak sendiri atau membeli makanan promoan.

Kami akan berangkat setelah kuliah hari ini berakhir, mendekati jam makan siang. Untungnya jadwal kuliah hari ini tak banyak, sehingga kami bisa bernafas lega.

Yang penting aku akan makan enak hari ini.

Dora mengajak kami ke restoran yang menunya lengkap. Ooh aku jadi bingung mana yang akan kupilih. Aku ingin wedang ronde juga ingin es campur. Aku ingin rawon tapi juga ingin iga bakar.

Eh tunggu dulu ada menu nasi goreng iga. Apa pula ini? Nampaknya lezat. Nasi goreng dengan iga yang dibakar atau digoreng. Wooow kayaknya sedap nih, aku pilih ini saja.

Nia mendelik ke arahku, "Hei kita sudah jauh-jauh ke sini, Kamu pesannya nasi goreng lagi?!"

Aku meringis."Ada iganya tuh, buat perbaikan gizi anak kos," aku berdalih.

Dora hanya tersenyum dan tak ikut berkomentar. Kini waktunya kami mengeluarkan hadiah yang kami beli secara patungan. Kami membelikannya headphone wireless karena ia gemar sekali menonton film horor. Biar tak mengganggu orang-orang di sekitarnya. Demikian alasan Meta mengusulkan hadiah ini.

Dora nampak gembira menerima hadiah dari kami. Ia mengeluarkannya dari bungkusnya dan mencobanya.

Waktunya makan-makan!

Nasi goreng iga terhidang di depanku. Duuh penampilannya menggoda. Nasi goreng yang dicetak bundar, di sekelilngnya ada acar, mentimun, iga, dan kerupuk warna-warni. Hemmmm akan lebih baik jika kerupuknya diganti keripik melinjo, komentarku dalam hati.

Dora mempersila kami untuk mulai bersantap. Aku pun segera menyendoknya. Rasa nasi gorengnya ternyata standar nasi goreng dengan kecap. Untuk bumbunya aku bisa menebaknya, duo bawang, cabe, dan kecap. Yang bikin sedap adalah iganya.

Iganya empuk dan bumbunya meresap. Ia pas sebagai teman nasi goreng. Hanya porsinya kurang besar hehehe. Baru separuh nasi, iganya sudah habis. Setelahnya aku harus puas dengan kerupuk warna-warni.

Ya rasa nasi gorengnya tidak begitu wah. Ini sangat terbantu dengan keberadaan iganya yang sedap. Kalau misalkan iganya dicampur dengan nasi , kira-kira bakal lebih enak nggak ya, aku membayangkannya.

Tapi yang lebih penting hari ini ada perbaikan gizi dan gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun