Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Nasi Goreng #5 - Nasi Goreng dengan Kecap

26 Juli 2020   21:47 Diperbarui: 26 Juli 2020   21:56 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi goreng dengan kecap ala Jakarta (dokpri)

Kepergianku ke ibu kota dalam rangka acara kuliah membantuku untuk mencari tahu apakah suatu ketika aku harus bekerja di sini atau cukup puas dengan bekerja di ibu kota provisi? Tapi aku punya rencana lain selain berkunjung ke perusahaan A dan B dan berwisata ke ikon Jakarta. Aku ingin bertualang rasa. Mencicipi nasi goreng khasnya.

Aku tahu. Aku tahu yang membuat nasi goreng di Jakarta berbeda dengan yang biasa kusantap di kampung halamanku dan tempatku berkuliah. Aku tahu.

Ia pakai kecap.

Di rumah, nenek biasanya hanya menggunakan bumbu duo bawang, cabe, dan kadang-kadang dengan tomat merah. Nah di ibu kota untuk menambah rasa maka nasi gorengnya dengan kecap. Ada yang menggunakan kecap manis saja, ada juga yang menduetkannya dengan kecap asin.

Awalnya lidahku kaget. Aku tak terbiasa menyantap nasi goreng dengan kecap. Unsur manisnya jadi lebih terasa.

Dari unsur penyajian juga berbeda. Nasi goreng gerobak di kotaku suka menambahkan sayuran seperti irisan daun sawi dan kubis ke dalam nasinya. Juga kadang-kadang suwiran daging ayam. Di sini lebih minimalis. Nasi goreng dengan telur orak-arik atau telur ceplok dengan kerupuk kecil-kecil berwarna-warni dan acar.

Pada hari pertama, lidahku belum bisa menyesuaikan diri. Nasi gorengnya memang hampir ludes, tapi aku merasa belum puas.

Malam kedua aku memesan nasi goreng dengan ati ayam. Sedangkan kawanku memesan nasi goreng babat. Nah ini dia. Menurutku nasi goreng kecap ini cocok berkawan dengan ati ayam atau babat sapi. Rasanya jadinya gurih dengan unsur manis serta pengalaman tekstur yang unik. Woah sedap apalagi jika pedasnya sedang.

Nah pada malam ketiga yang merupakan malam terakhir aku memesan nasi goreng kambing. Ketiga penjual gerobak nasi goreng ini lokasinya semuanya tak jauh dari losmen kami menginap.

Aku makan sendirian. Kawan-kawan bosan kuajak makan nasi goreng. Ada yang menyantap jatah makan malam, ada juga yang memilih ke pusat perbelanjaan dan tempat makan yang terkenal.

Aku merasa cukup dengan jelajah nasi goreng.

Ketika si penjual menyiapkan nasi gorengku, aku sudah merasa lapar dan tergoda. Wangi bumbunya itu lho. Aku berharap potongan dagingnya cukup banyak. Sebagai anak kosan aku sangat jarang makan daging sapi atau kambing, mahal.

Si penjual kemudian menghidangkan sepiring nasi mengepul. Tampilannya minimalis. Nasi goreng dengan beberapa potongan daging kambing yang menyembul. Sisi kirinya adalah acar dan sisi kanannya adalah keripik warna-warni. Aku agak kecewa karena setahuku nasi goreng kambing lekat dengan keripik melinjo.

Oke aku santap. Sayang uang Rp 20 ribuku jika aku tetap manyun.

Nasi gorengnya pera. Pas untuk nasi goreng. Ia tak begitu berminyak. Dari rasa dan aroma aku tahu ia menggunakan kecap.

Aku mengaduk-aduk mencari potongan daging kambingnya. Tidak banyak. Lalu kumasukkan potongan daging dan nasi, kurasai. Ooh lumayan enak. Tidak, ini sedap. Sedap sekali.

Perutku yang lapar dan rasa yang sedap membuatku bersemangat menghabiskan seporsi nasi goreng kambing ini. Seporsi nasi goreng tenda yang sederhana.

Ah sedapnya. Untunglah malam terakhirku di Jakarta berakhir baik dengan nasi goreng kambing. Dari sini aku punya kesimpulan, nasi goreng kecap paling enak untuk kambing, nomor dua dan tiganya adalah ati ayam dan babat sapi.

Suatu hari nanti aku harus mencobai nasi goreng kambing paling terkenal. Nasi goreng kambing kebun sirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun