Kecewaku makin banyak. Belum lagi urusan komunitas dengan janji-janji K yang tak ditepati, aku juga masih bertahan dan memberikan semangat ke pengelola lainnya. Padahal aku sendiri juga mulai ragu dengan K dan berpikir untuk mengundurkan diri dari komunitas.
Ya sejak K mulai makin komersil, aku jadi merenungi diri. Aku bertanya-tanya apakah majalah film lebih baik kusudahi? Apakah proyek penulisan buku film horor jadi proyek terakhirku, setelah itu aku menyepi, menulis di blogku sendiri juga fokus bekerja dan studi.
'Adik-adikku' menyemangatiku. Majalah film jangan berhenti dulu. Mereka tahu aku kecewa dan berniat mundur.
Aku masih kecewa dengan K. Ia tak lagi seperti rumah yang hangat bagiku. Tapi kekecewaan itu memudar apabila K hanya kuanggap sebagai tempat menulis, tak perlu melibatkan emosi. Jadikanlah K seperti ladang bisnis, tak perlu terikat dan mengikatkan diri.
Mungkin aku sudah tak benar-benar kecewa dengan K. Rasa kecewa itu sudah menjadi kristal dan mending tak disikapi. Buktinya aku masih menulis lagi. Atau menulis bagiku hanya sekedar terapi? Atau mungkin karena sudah kebiasaan rutin?