Beberapa hari lalu tersiar kabar buronan FBI yang tertangkap di Jakarta. Rupanya ia terungkap karena warga menyoroti tindakan janggal yaitu perempuan muda yang berganti-ganti ke kediamannya. Membaca kasus ini aku jadi teringat skandal besar di dunia yang juga berkaitan dengan pedofilia. Skandal menyangkut Jeffrey Epstein.
Buronan FBI Russ Albert Medlin rupanya masuk ke Indonesia pada November 2019. Selama di Indonesia ia telah melakukan berkali-kali pelecehan terhadap anak. Ia memesan remaja perempuan yang masih di bawah umur untuk diperlakukan tidak senonoh. Ia juga memiliki kaki tangan yang merekrut anak-anak perempuan tersebut.
Kasus dan cara kerja Russ ini mirip dengan yang dilakukan Jeffrey Epstein. Sama-sama pedofilia dan meminjam tangan orang lain untuk mendapatkan korban-korbannya.
 Kasus investasi ilegal dengan menggunakan skema ponzi yang dilakukan Russ yang membuatnya jadi buronan FBI ini juga mirip dengan yang pernah dilakukan oleh Epstein. Aku jadi menduga-duga apakah ia terlibat dengan Epstein ataukah Russ terinspirasi olehnya.
Skandal Epstein ini dinarasikan di film dokumenter yang tayang di platform digital. Di sini penonton bisa mendapatkan gambaran siapakah Epstein yang kasusnya banyak mendapat sorotan dan kenapa ada begitu banyak gadis muda yang menjadi korbannya.
Serial dokumenter berjudul "Jeffrey Epstein:Filthy Rich" ini terdiri dari empat episode ini dirilis pada akhir Mei silam. Ini bersamaan dengan mulai naiknya lagi perhatian masyarakat ke kasus ini. Apalagi dokumen tentang orang-orang yang terlibat atau pernah bertransaksi dengan Epstein bocor ke publik.
Ada yang menyebut dokumen tersebut hoaks, tapi banyak pula yang mendukung orang-orang yang masuk dalam daftar tersebut diperiksa untuk mengetahui kebenarannya.
Gara-gara dokumen ini kasus Epstein pun menjadi trending topic pada akhir Mei. Beberapa tokoh dunia yang namanya disebut dalam dokumen tersebut pun kemudian disorot.
Jika Kalian mengikuti skandal Harvey Weinstein, produser film terkemuka, maka seperti ada benang merah antara keduanya. Harvey Weinstein ditangkap pada tahun 2018 setelah puluhan wanita melaporkannya atas kasus pelecehan.
Ia pada Februari 2020 divonis 23 tahun mendekam di penjara. Dan rupanya benang merah tersebut terbukti. Keduanya pernah berteman, sebelum kemudian terjadi sesuatu yang membuat hubungan mereka berjarak.