Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ketika Alam Menunjukkan Kuasanya dalam "Sabda Alam"

19 Juni 2020   11:19 Diperbarui: 20 Juni 2020   11:21 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bencana terjadi 10 hari jelang ujian sekolah (sumber: cinema poetica)

Film pendek ini ditayangkan di TVRI semalam (sumber: Pusbang Film/TVRI)
Film pendek ini ditayangkan di TVRI semalam (sumber: Pusbang Film/TVRI)
"Pranata Mangsa"

Orang Jawa yang masih tradisional biasanya menggunakan sistem kalender Jawa untuk memulai bertanam dan sebagainya. Kalender Jawa ini merangkum kejadian dan pola alam. Namun alam kini telah berubah, polanya juga pastinya bergeser. Ini jadi membingungkan mereka.

Ninndi Raras memberikan sentilan tentang perubahan alam. Kondisi alam telah jauh bergeser. Apakah ini sesuatu yang benar dalam artian memberikan banyak manfaat, ataukah ini akan menjadi tanda-tanda bencana?

Proses pembuatan film Pranata Mangsa (sumber: /jogja.tribunnews.com)
Proses pembuatan film Pranata Mangsa (sumber: /jogja.tribunnews.com)
Lewat gambaran seorang kakek yang berprofesi sebagai petani, lalu mereka yang melakukan sholat minta hujan, maka penonton diajak menyimak dan lebih memerhatikan kondisi alam saat ini. Lebih baik terlambat daripada tidak melakukan sama sekali hal-hal yang bisa menghentikan laju kerusakan alam.

"Errorist of Season"

Film terakhir ini merupakan sebuah drama tragedi dengan unsur dark comedy. Banjir coba dimaknai sebagai lahan bisnis. Sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan besar. Tapi bagaimana jika tahun itu hujan tak kunjung datang dan ketika akhirnya tiba, sungai tak lagi menyebabkan banjir?

Cerita ini menggelitik. Setting-nya di Jakarta di mana kota ini terkenal sebagai langganan banjir dan masyarakat yang jeli menggunakan perahu karet sebagai lahan bisnis.

Ide cerita ini sepertinya berasal dari kisah nyata. Aku suka dengan gambaran Pulung, seorang ayah yang di-PHK dan kemudian mencoba peruntungan dengan mencari peluang di musim hujan. Ia seorang yang polos dan ingin meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Ia diperankan dengan apik oleh Lukas Octavianus.

Pulung di-PHK dan mencoba peruntungan untuk berbisnis perahu karet (sumber: viddsee.com)
Pulung di-PHK dan mencoba peruntungan untuk berbisnis perahu karet (sumber: viddsee.com)
Meski ceritanya berlatar di Jakarta, ada unsur klenik di sini yang memberi warna. Sebuah kisah penutup yang menarik, memotret kondisi masyarakat bawah yang ingin mencoba mengubah nasib dengan memanfaatkan banjir. Ada yang menderita karena banjir, ada juga yang ingin mengulik duit dari banjir.

Film ini dibesut oleh Rein Maychaelson. Ia meraih penghargaan Gold pada ajang Viddsee Juree Awards yang diadakan Goethe Institute Jakarta pada tahun 2018.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun