Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Serba-Serbi Superhero Indonesia "Virgo and The Sparklings"

27 Mei 2020   19:43 Diperbarui: 28 Mei 2020   01:02 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Taruna Remaja Virgo and The Sparkling (sumber: Gramedia.com)

Sukses dengan Gundala Putra Petir, Jagat Sinema Bumilangit berencana mengangkat superhero remaja, Virgo and The Sparklings ke layar lebar. Film ini diproduseri oleh Joko Anwar dan melibatkan aktris remaja yang sedang naik daun, Adhisty Zara.

Mungkin orang akan mengira film Sri Asih garapan Upi yang akan lebih dulu rilis karena tokoh tersebut (diperankan Pevita Pearce) sudah muncul di film Gundala. Apalagi Pevita kini disibukkan dengan berbagai kegiatan mengolah fisik. Namun Sri Asih rencananya baru tayang sekitar tahun 2021.

Justru yang malah mendapat jadwal tayang lebih dulu adalah Virgo and The Sparklings dengan alasan filmnya termasuk ringan dan bisa menjangkau penonton muda. Satu alasan lagi mungkin karena Zara kini sedang berada di puncak karier.

Omong-omong siapa superhero Virgo dan apa kekuatannya?

Adisatria Virgo diciptakan tahun 1973 oleh Jan Mintaraga. Ia anggota dari 30 jagoan Jagat Bumilangit.

Virgo versi asli tahun 73 (sumber: entertainment.kompas.com)
Virgo versi asli tahun 73 (sumber: entertainment.kompas.com)
Annisa Nisfihani dan Ellie Goh kemudian melakukan remake naskah Virgo dan dirupakan dalam bentuk komik digital mulai tahun 2017. Ceritanya berbeda dengan versi asli dari Jan Mintaraga karena disesuaikan agar lebih kekinian.

Versi Jan Mintaraga, Virgo adalah nama samaran dari Rini. Kekuatannya berasal dari hasil eksperimen ayahnya. Ia tanpa sepengetahuan ayahnya mencoba penemuan ayahnya ke dirinya sendiri. Hasil eksperimen itulah yang kemudian memberinya kekuatan superhuman.

Kisah awal mula dan petualangan Virgo yang akan difilmkan sepertinya mengambil versi komik yang ada di sebuah platform digital komik. Dikisahkan, Virgo and The Sparklings adalah sebuah band remaja yang anggota terdiri dari Virgo, Monica, dan Ussy.

Virgo versi kekinian (sumber: Webtoon)
Virgo versi kekinian (sumber: Webtoon)
Mereka adalah remaja putri yang baru masuk kuliah. Virgo (alias Riani) dan Monica dipertemukan karena musik. Monica kagum dengan kemampuan gitar dan vokal Riani sehingga ia pun mengenalkannya ke seorang remaja yang sangat berbakat di dunia musik yaitu Usy, seorang crazy rich Surabaya.

Awal-awal saling sewot, kemudian ketiganya pun membentuk band dengan nama Virgo. Penamaan band ini dikarenakan ketiganya berzodiak Virgo. Riani memegang gitar dan vokalis utama, Ussy sebagai pimpinan band dan keyboardis, sedangkan Monica di bagian drum.

Mereka pun memulai debut dengan melakukan cover lagu-lagu dari Rindu Band. Tapi kemudian dua personel Rindu Band kesal dan takut kepopuleran meraka terlewati sehingga mereka pun melakukan tipu daya.

Sempat mentalnya jatuh karena banyak dirundung, ketiganya kembali bangkit. Mereka pun mencoba membuat lagu sendiri dan kemudian ikut audisi sebuah pencarian bakat.

Ada berbagai kendala yang ditemui selama audisi tersebut. Ussy harus membuat kesepakatan dengan ayahnya, jika kalah ia akan menuruti kemauan ayahnya untuk fokus sebagai pianis dan melakukan tur keliling dunia. 

Monica yang dari keluarga sederhana di Maluku memalsukan tanda tangan persetujuan dari orangtua. Sedangkan Riani merasa ada kekuatan berbahaya yang dimiliki seorang rival. Ia bingung menyampaikan kepada kedua temannya tentang kekuatannya yang semakin berkembang.

Riani yang menjadi vokalis dan gitaris sejak kecil punya kemampuan melihat warna dalam suara. Ia mampu menggunakan warna tersebut menjadi kekuatan semacam sengatan listrik. 

Kemudian diketahui ia juga punya kemampuan api yang sulit dikontrol. Ia hanya bercerita tentang kemampuannya ke Ganendra dan Sasmi, seorang remaja yang juga ketua fans Virgo.

Dalam tim juri ada Ganendra yang mengetahui kemampuannya. Ia pun mencoba membimbing Riani. Sementara rival berbahaya tersebut, Carmine, rupanya memiliki kekuatan manipulasi. Ia dulunya anak asuh Ganendra yang coba membalas dendam kepadanya.

Cerita dihiasi dengan bumbu romantis Riani dengan kakak tingkatnya, perselisihan dalam keluarga antar tokoh, dan unsur remaja lainnya.

Dari segi cerita, memang cerita ringan dan berwarna. Khas remaja. Konflik yang dialami tiap tokoh juga tipikal. Lawan dari Virgo kali ini juga seorang remaja yang sama dengan dirinya.

Yang bikin menarik adalah unsur-unsur nyata di komik ini yang mudah ditemui di realita saat ini. Yaitu adanya aksi men-cover lagu yang kadang-kadang malah lebih beken daripada lagu dan penyanyi originalnya. Kemudian kontes bakat dan para fansnya. Juga dilema anak kos seperti yang dialami Monica dan perasaan cinta yang mulai tumbuh di tokoh utamanya.

Para peserta, juri, dan band di dalam kisah tersebut juga mirip dengan sosok nyata. Misalnya RinduBand yang namanya mirip-mirip dengan Kangen Band, Ganendra yang seperti perpaduan Ahmad Dani dan Deddy Corbuzier, Anne yang mirip Agnes Mo. Avin seperti Ivan Gunawan dan masih banyak lagi. Nama Loutube juga mirip-mirip dengan Youtube.

Hingga sekarang komiknya masih berjalan. Nama band mereka Virgo kemudian menjadi Virgo and The Sparklings karena si Virgo alias Riani punya kemampuan baru sehingga kemudian diberikan tambahan "sparklings" pada nama bandnya.

Alasan Mengapa Memilih Adisty Zara dan Proyek Virgo Hingga Saat Ini
Nama Adisty Zara menjulang sejak ia membintangi "Keluarga Cemara". Kepopulerannya makin menjadi-jadi ketika ia menjadi pemeran utama di film "Dua Garis Biru" dan "Mariposa". Ia pun kemudian memutuskan lulus dari Jkt48, grup vokal yang membesarkannya.

Nama Zara sedang meroket (sumber: entertainment.kompas.com)
Nama Zara sedang meroket (sumber: entertainment.kompas.com)
Keputusan Adhisty Zara sepertinya tepat karena ia sedang berada di puncak karier dan perjalanannya di dunia perfilman diperkirakan masih panjang. Ia punya talenta di bidang musik dan tari, aktingnya juga semakin berkembang. Selain itu ia juga punya basis fans yang sangat banyak.

Ia pun langsung terpilih sebagai superhero Virgo. Joko Anwar berkata di acara pengenalan para pemeran adisatria Jagat Sinema Bumilangit bahwa Zara memang yang langsung terbersit di benaknya ketika hendak memboyong Virgo ke layar lebar. "Zara itu terlahir untuk Virgo...," ujarnya.

Setelah aku membaca komiknya, memang di dalam cerita Virgo digambarkan pandai bernyanyi dan bermain gitar. Nah untuk mengasah kemampuan bermain gitarnya, Zara saat ini aktif berlatih. Ia juga mulai berlatih bela diri karena pastinya sebagai adisatria juga bakal ada pertarungan.

Virgo digambarkan berambut panjang. Zara dalam "Mariposa" mulai memanjangkan rambutnya. Ia juga ceria dan tipe remaja yang aktif seperti Zara.

Nah tentang lagunya ini nih yang menurutku Zara banget. Di platform komik itu ada lagu yang dibawakan band Virgo. Ketika kudengarkan ternyata lagunya model-model J-Pop seperti theme song anime. 

Liriknya juga mirip-mirip dengan lirik lagu-lagu JKT48. Model-model lagu yang ceria tentang mencapai mimpi dan pantang menyerah. Kalau genre lagunya seperti ini memang cocoknya adalah anggota JKT48.

Pada bulan April Screenplay Film sudah diumumkan para pemeran lainnya yang akan menemani Zara. Sebagai dua kawan band Zara, adalah Satine Zaneta dan Ashira Zamita masing-masing sebagai Ussy dan Monica. Mereka hasil proses audisi Virgo Talent Search.

Para pemeran dalam film Virgo (sumber:Bumilangit.com)
Para pemeran dalam film Virgo (sumber:Bumilangit.com)
Sebagai rival dan adisatria di pihak lawan adalah Mawar de Jongh sebagai Carmine/Scorpio. Kemudian ada Bryan Domani sebagai Leo dan Rebecca Klopper sebagai Sasmi. Leo sendiri disebutkan pemuda yang gemar memotret.

Proses syuting sendiri tertunda hinga pandemi berakhir. Filmnya awalnya direncanakan tayang sekitar November atau akhir tahun 2020. Tapi karena terimbas pandemi sepertinya jadwalnya bisa jadi mundur. Hingga saat ini mereka baru melakukan proses reading dan workshop.

Untuk ceritanya sendiri belum tentu sama persis dengan versi komiknya. Bisa jadi konfliknya berbeda dengan cerita di komiknya. Film ini bakal dibesut oleh Ody C Harahap (Sweet 20, Kapan Kawin).  Sabar ya siapa tahu filmnya juga baru tayang tahun depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun