Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Skenario Animasi Pendek: Kucing Super Indonesia

9 Mei 2020   19:38 Diperbarui: 9 Mei 2020   19:41 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kira-kira seperti ini sosok Edy (ilustrasi: jurnal.maskoolin.com)

Skenario animasi pendek berkisar 5-8 menitan. Skenario terdiri dari tiga babak.

Daftar Pemeran:
Tokoh Aku: Gadis kuliahan, usia sekitar 20 tahunan. Tinggi sedang sekitar 160 cm dan berambut kemerahan. Ia periang dan pengkhayal.
Edy: Pembaca berita TV yang populer. Usia pertengahan 30-an. Parlente.
Kania: Pembawa acara yang modis. Ia berambut cokelat pendek. Usia akhir 20an.
Galang: Pembuat video. Remaja 17 tahun yang suka ngevlog. Suka berkaus oblong.
Figuran 1: para pedagang takjil dan warga yang membeli dagangan.
Figuran 2: masyarakat yang asyik dengan medsos dan yang menonton TV
Figuran 3: warganet yang dihubungi secara acak

Babak I: Seorang pembawa acara membacakan sebuah berita yang sedang viral. Lokasi di studio televisi. Kemudian televisi memutar sebuah pendek. Dalam video singkat amatiran yang dibuat seorang warga. Nampak sebuah video yang menarik. Ia menampilkan sesosok hewan yang terbang melintas kota Jakarta. Hewan itu seperti kucing berkacamata hitam yang mengenakan jubah bendera dan di atas punggungnya nampak seekor kucing mungil berkacamata hitam.

Edy: Video ini sedang ramai diperbincangkan oleh warganet. Ini sebuah video yang menarik. Seperti seekor kucing yang sedang terbang.

Kira-kira seperti ini sosok Edy (ilustrasi: jurnal.maskoolin.com)
Kira-kira seperti ini sosok Edy (ilustrasi: jurnal.maskoolin.com)
Kania: Ya, video ini dibuat oleh seorang warga Jakarta. Ia melihatnya sore tadi ketika ngabuburit membeli jajanan buat berbuka. Menurut Bang Edy apakah ini hoaks atau nyata?

Edy: Seekor kucing terbang? Tidak. Ini nampak rekayasa. Bisa jadi videonya benar tapi kucingnya adalah drone yang ditutupi boneka. Atau video ini rekayasa, semuanya rekaan.

Kania: (melakukan scroll laman twitter, berkomat-kamit membaca komentar warganet). Bang, ini yang menarik. Rupanya juga ada pengakuan dari seorang gadis dan beberapa warganet lainnya yang juga mengaku melihatnya. Kalau melihat komentar warga mereka juga terbelah, antara pro dan kontra.

Edy: Fenomena kucing terbang. Siapakah dia? Bagaimana kita menyebutnya, supercat atau kucing super Indonesia? Sambil menunggu rekan kami menghubungi si perekam video, mari kita putar sekali lagi video yang menghebohkan ini.

Gambaran sosok Kania (ilustras: dok. RCTI via Tribunnews)
Gambaran sosok Kania (ilustras: dok. RCTI via Tribunnews)
Video kucing diputar kembali. Gambar memudar dan berganti dengan adegan yang menampilkan para warganet yang heboh berkomentar tentang video kucing terbang. Hastag #supercatIndonesia pun menjadi trending topic. Tangan-tangan nampak lincah mengetik.

Adegan berganti dengan masyarakat yang masih setia menyaksikan TV. Adegan berganti-ganti ke reaksi satu penonton ke penonton lain. Sebuah keluarga yang terdiri dari bapak dan tiga anaknya nampak terpingkal-pingkal menyaksikan videp tersebut. Si anak bungsu lalu menggendong kucingnya dan berupaya mengajaknya untuk ikut nonton. Ia kecewa ketika video itu berakhir.
- - -

Babak 2:

Kania dan Edy telah bersiap menghubungi narasumber. Di separuh layar nampak Galang, pembuat video viral tersebut.
Edy: Kita telah terhubung dengan narasumber kami, saudara Galang. Pembuat videp supercat Indonesia yang sedang viral. Galang bisa bercerita kepada kami bagaimana Anda menemukan fenomena kucing tersebut?

Galang: Saya tadi disuruh Emak membeli es kelapa muda. Waktu menunggu esnya disiapkan, saya bengong lihat awan. Lho kok ada sesuatu yang aneh. Yang di atas itu persis seekor kucing. Penasaran, saya bilang ke abang penjual saya nitip dulu. Saya ikuti kucing itu dan ia terbang dengan cepat. Wuzzz...wuzzz...

Kania: Bagaimana Anda yakin ia seekor kucing? Bagaimana jika ia boneka?

Galang: Kucing ya kucing. Ada ekor dan kumisnya. Masak tikus dibilang kucing.

Kania: Maksud kami, bagaimana jika itu bohongan. Ada yang bermaksud nge-prank?

Galang: Saya yakin itu kucing, meski ya jaraknya antara saya dan mereka juga cukup jauh.

Edy: Terima kasih Galang atas informasinya. Kita akan menghubungi beberapa warganet lainnya untuk mengetahui pendapat mereka.

Layar separuh menampilkan cuitan-cuitan di medsos tentang fenomena unik. Layar satunya menampilkan gambar kedua pembawa acara yang bertanya jawab dengan narasumber.

Narasumber 2: Itu hoaks, mana ada kucing terbang.
Narasumber 3: Bumi sudah tua, itu peringatan dari yang di Atas.
Narasumber 4: Supercute. I juga ingin supercat yang cute seperti itu.
Narasumber X: Rapopo to gawe rame-ramean.
----

Babak 3:

Adegan flashback. Sebuah jalanan di bilangan Jakarta Timur tidak seramai biasanya karena sedang diberlakukan pembatasan sosial berskala besar. Para warga yang masih memenuhi jalanan sedang berburu takjil.

Tokoh Aku: Kedua kucingku pasti masih ngambek hari ini gara-gara ikan segar di rumah habis. Yang jualan menu ikan goreng jarang (berbicara sendiri sambil berjalan kaki).

Ia melihat sesuatu di langit. Seperti sesuatu yang terbang. Si aku mengusap-usap matanya. Ia terheran-heran. Itu sosok kucing. Tepatnya kedua ekor kucing. Satunya berjubah dan satunya yang dalam posisi duduk berwarna putih. Keduanya sama-sama berkacamata. Ia menoleh ke kanan kiri jangan-jangan ia kena prank.

Gambaran tokoh aku (ilustrasi: klubwanita.com)
Gambaran tokoh aku (ilustrasi: klubwanita.com)
Tokoh aku tertawa geli. Ia memotretnya. Ia kemudian mengikuti si kucing terbang tersebut. Hingga kucing itu menghilang. Kecewa, ia pun kembali ke tujuannya semula menuju Warteg membeli dua kembung goreng berukuran besar. 

Eh ia melihat sesuatu. Kucing putih yang duduk di punggung kucing terbang itu nampak kaki depannya menjangkau sesuatu. Kucing itu mengambil sesuatu saat penjual gorengan tak melihat. Ia mengambil dua buah gorengan. Yang satu kemudian disantap si kucing yang terbang. Satunya ia makan. Wah kedua kucing itu pencuri makanan. Tapi kok tidak ada yang melihat dan mengejar mereka ya.

Tokoh aku berjalan menuju rumahnya. Di sebuah sudut gang ia melihat ada anak kecil yang dirundung dua anak yang lebih besar. Sudah PSBB masih saja ada anak yang kabur bermain di luar. 

Ketika kedua anak itu hendak mengeroyok si bocah, tokoh aku hendak mencegah. Ia kalah cepat. Kucing terbang melintas. Ia mencakar wajah si anak yang bertubuh gempal hingga si anak kaget dan tersungkur. Kucing putih yang di atas punggungnya melompat. Ia menggigit dan mencakar tangan anak satunya hingga si anak kesakitan. Anak yang dirundung pun kabur. Kucing putih kembali melompat ke punggung kucing berjubah dan terbang melesat.

Tokoh aku: (kebingungan dan terpana) Rasanya aku tak asing dengan kedua kucing itu

Ia meneruskan perjalanannya. Di rumah ia memanggil kucingnya. Rupanya mereka sedang asyik bermain kaleng kosong di halaman. Kucing itu Mungil si kucing hitam putih, dan anaknya si putih Kidut. Di halaman rumahnya si aku menemukan sisa gorengan.

Kucing putih yang duduk di atas punggung mirip ini (dokpri)
Kucing putih yang duduk di atas punggung mirip ini (dokpri)
dokpri
dokpri

- - - Tamat - - -

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun