Pesan Keberagaman yang Kental
Film "Tabula Rasa" rilis di bioskop pada tahun 2014. Ia berhasil menyabet 6 nominasi piala Citra dan meraih 4 piala lewat sutradara, pemeran utama wanita, pemeran pendukung pria, dan penulis skenario asli terbaik. Para pemerannya memang juara. Mereka berakting natural. Di antara ketiga pemain, hanya Dewi Irawan yang memiliki darah Minang. Ozzol Ramdan dan Yayu masing-masing berdarah Sunda dan Makassar. Oh ya sejak 31 Maret film ini ditayangkan secara streaming di Netflix.
Beberapa lagu memberikan latar dan memperkuat emosi sebuah adegan. Menguatkan nuansa Minang ada "Teluk Bayur" dari Ernie Djohan dan "Mak Inang Pulai Kampai. Selain itu juga ada musik dari alat musik tradisional yang mewakili Minang seperti saluang dan Papua seperti tifa.
Film ini kaya pesan. Yang pertama untuk membantu siapapun tanpa membedakan suku. Mak Uwo tanpa beban berupaya menolong Hans. Pesan kedua yaitu tidak mengharapkan pamrih ketika membantu. Hans diingatkan Mak agar tidak mengukur segala sesuatunya dengan materi.
Pesan berikutnya yang menyentuh adalah keberagaman. Siapa nyana orang Papua bekerja di warung Padang dan kemudian belajar memasak aneka sajian Padang. Dalam film ini juga kental dengan dialog Minang, juga kelakar khas Minang dan Papua.
Pesan terakhir dan inti film ini adalah "tabula rasa". Ia bermakna kertas kosong atau memulai sesuatu yang baru. Kalian akan bisa menyaksikan perubahan dalam tiap-tiap tokoh dalam film ini seiring dengan dinamika cerita.
Detail Film:
Judul: Tabula Rasa
Sutradara: Adriyanto Dewo
Pemeran: Jimmy Kobogau, Dewi Irawan, Yayu Unru, Ozzol Ramdan
Genre: Drama
Skor: 8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H