Ombak yang bersahabat, angin laut yang sejuk dan panorama pantai yang indah dengan bebatuan granit yang besar adalah kenangan yang berkesan ketika berkunjung ke Pantai Parai Tengiri di pulau Bangka. Pulau yang bertetangga dengan Pulau Belitung itu punya banyak pantai yang indah yang belum sempat kujelajahi.
Sedianya bulan September atau bulan Oktober aku berniat melancong ke Pulau Bangka. Aku memilih bulan ini karena umumnya bulan ini memasuki low season. Biasanya pelancong tak banyak pada bulan ini dan harga tiket pesawat juga umumnya lebih terjangkau daripada saat peak season.
Liburan itu masih baru rencana di awang-awang. Tapi siapa tahu bisa kesampaian. Setidaknya aku harus banyak berdoa agar pandemi segera berakhir dan tabunganku sudah cukup untuk berlibur nanti. Sambil menunggu masa-masa menyenangkan itu tiba maka aku akan menyusun rencana selama ke Pangkal Pinang dan daerah sekitarnya di Pulau Bangka.
Sekitar tahun 2012 aku pernah melakukan perjalanan dinas ke Pangkal Pinang. Oleh karena itu adalah tugas dari kantor maka tidak banyak waktu yang dapat kamu gunakan untuk menjelajah. Tapi karena jalanan tidak sepadat di Jakarta kami bisa menuju Mercusuar di Pantai Tanjung Kalian untuk melihat mercusuar yang legendaris dan bangkai kapal Vyner, Brooke, kami juga sempat menjelajah rumah pengangsingan Bung Karno di Pesanggarahan Muntok, dan bersantai menjelang matahari tenggelam di Pantai Parai Tengiri. Ya, baru hanya tiga tempat wisata yang kami kunjungi.
Masih ada banyak pantai yang belum kujelajahi. Jika liburanku bisa terlaksana bulan tersebut maka aku ingin menjelajahi minimal lima tempat berikut.
Yang pertama adalah Pantai Rambak. Wah pantai ini memiliki pasir pantai yang putih dan halus. Ia juga berhias batu granit yang menawan. Langitnya juga biru. Ini tempat yang sempurna untuk bermain air dan menikmati panorama alam.
Yang kedua adalah Pantai Panyusuk. Di sini pasirnya juga begitu putih dengan hiasan batu granit. Di sini juga terdapat perahu-perahu nelayan yang siap mengantar ke pulau-pulau kecil di sekitar, seperti Pulau Lampu dan Pulau Putri.
Nah berikutnya masih berkaitan dengan Pantai Panyusuk yaitu Pulau Putri yang indah. Di sini panoramanya sungguh memesona. Bisa puas foto-foto di sini atau sekalian berenang. Ombak yang bersahabat, pasir putih, dengan batu granit yang cantik.
Dua obyek berikutnya berada di sekitaran kota Pangkal Pinang. Aku ingin menikmati suasana petang jelang malam hari di Jembatan Emas Pangkal Pinang Bangka. Wah desain jembatannya keren tak kalah dengan yang ada di Palembang.
Berikutnya aku bisa menjelajah kelenteng dan masjid Kayu Tua Tunu di sekitaran Pangkal Pinang untuk berwisata heritage. Oleh karena kelenteng dan masjid tersebut telah berusia tua dan menyimpan sejarah.
Nah untuk hotelnya aku bisa memilih Cordela Hotel Pangkal Pinang yang lokasinya strategis di tengah kota. Ia tak jauh dari Museum Timah, Taman Sari, dan Alun-alun Taman Merdeka sehingga ke luar hotel aku bisa langsung berwisata ke tempat-tempat tersebut, berwisata alam mendapat udara segar, berwisata edukasi dan heritage dengan berkunjung ke Museum Timah yang menjadi salah satu ikon Bangka dan berwisata kuliner dengan mengeksplor mie Bangka yang terkenal.
Cordela Hotel Pangkal Pinang masuk dalam bagian Omega Hotel Management. Hotel ini memiliki berbagai pilihan kamar dengan harga yang masih relatif terjangkau untuk para traveler. Ada menu sarapan yang beragam dan enak, layanan WIFI dan TV kabel juga tempat yang nyaman untuk beristirahat.
Aku sendiri pernah merasakan menginap di Hotel Cordela tepatnya di Cordela Senen, Jakarta Pusat. Tempatnya strategis, bersebelahan dengan Museum Sumpah Pemuda sehingga bisa langsung jalan ke sana. Dari hotel juga tak jauh dengan berbagai pusat kuliner dan juga tempat nasi kapau yang populer. Rekomendasi hotel yang tepat apabila ingin staycation di Jakarta.
Kamarnya nyaman dan pilihan saluran teve kabelnya sehingga bagi yang memilih mengisolasi diri di sini juga tak masalah asalkan ia sehat dan selalu menjaga kesehatan. Menu sarapannya juga banyak pilihan, dari bubur, nasi plus aneka lauk dan sayuran, salad, buah dan puding, juga jejamuan.
Waktu itu aku mendapat informasi dari mereka bahwa selama pandemi ini mereka menjaga kebersihan hotel dengan seksama. Mereka memeriksa suhu tamu hotel, menyediakan sabun dan hand sanitizer di beberapa bagian di lobi, juga kamar secara rutin dibersihkan dengan seksama sehingga tamu tetap aman dan nyaman.
Masa liburanku masih lama. Masih sekitar enam bulanan lagi. Kini aku harus sabar dan menjaga kesehatan, serta menjaga tabungan sehingga ketika waktunya tiba aku bisa berlibur ke Pangkal Pinang dan nginep di Cordela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H