Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"World Sleep Day", Mengingatkan Pentingnya Cukup Tidur

13 Maret 2020   20:43 Diperbarui: 13 Maret 2020   20:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur yang cukup penting bagi kesehatan (ilustrasi: pexels.com)

Apakah Kalian sudah merasa tidur Kalian cukup? Kurang tidur disebutkan memiliki banyak kerugian, bahkan bisa mengganggu kesehatan. Nah, untuk mengingatkan pentingnya tidur yang cukup, sejak tahun 2008, setiap tanggal 13 Maret diperingati sebagai hari tidur sedunia (World Sleep Day).

Dulu delapan jam dipatok sebagai wajtu tidur yang cukup agar tubuh sehat. Namun kemudian kebutuhan tidur ini disesuaikan dengan usia. Anak balita menurut Mayoclinic disarankan memiliki waktu tidur 10-13 jam. Remaja usia 14-17 tahun lebih baik memiliki waktu tidur selama 8-10 jam. Sedangkan untuk dewasa disarankan memiliki waktu tidur selama 7-9 jam.

Selain dipengaruhi usia, ada beberapa kondisi yang memengaruhi waktu tidur seperti kehamilan dan kualitas tidur. Kondisi tubuh seseorang juga memengaruhi. Saat ia sakit ia perlu tidur lebih lama daripada saat kondisinya sehat-sehat saja.

Tidur yang cukup akan membuat tubuh terjaga kesehatannya, baik secara fisik dan mental. Mereka yang setiap harinya kekurangan waktu tidur akan merasa lesu dan badan kurang fresh. Ujung-ujungnya badan akan menagih utang tidur itu. Aku beberapa kali mengalaminya dan itu tidak mengenakkan, sehingga aku mencoba untuk tidur tepat waktu dan tidur dengan cukup.

Oh ya baru-baru ini kubaca kebiasaan tidur siang alias siesta di Spanyol dan negara eks jajahannya di Amerika Latin mulai berada di ujung kepunahan. Padahal sebenarnya kebiasaan ini baik untuk membuat badan kembali segar setelah beberapa saat memejamkan mata. Dulu waktu masih kecil aku juga suka tidur siang dan setelah bangun bisa bermain dan belajar dengan lebih enak.

Saat ini tantangan dalam upaya mencukupi waktu tidur selain urusan pekerjaan dan karena stress, adalah gawai. Ada banyak hal yang dirasa menyenangkan dengan gawai, seperti bermedsos, main gim, menonton video, perasaan takut ketinggalan berita (fear of missing out) dan sebagainya yang membuat orang terjaga dengan hape di tangannya. Untuk itulah pakar kesehatan menyarankan untuk menjauhkan hape dari tempat tidur agar badan bisa rileks dan siap untuk tidur.

Selain menyebabkan badan lesu, kurang tidur juga bisa mengacaukan metabolisme, membuat pikiran sulit fokus, memacu makan berlebihan, menurunkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi. Wah rugi banget ya kalau kurang tidur. Aku juga mau tidur cukup dan tidur tepat waktu ah, biar tetap sehat.

Apakah tidur merupakan salah satu cara meditasi? (Sumber: quoteload.com)
Apakah tidur merupakan salah satu cara meditasi? (Sumber: quoteload.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun