Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Musik Indonesia Telah Mati

9 Maret 2020   08:05 Diperbarui: 9 Maret 2020   08:42 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah musik Indonesia telah mati? (Ilustrasi dari pexels.com)

"Kalau koleksi musik kita dikubur, lantas siapa yang mendengarkan?"

"Toh mereka bisa mendengarkan musik gratis di YouTube atau Spotify, Kak. Nyatanya musik berkualitas hanya didengar segelintir, bandingkan dengan musik asal joget itu, Kak!"

Kakakku langsung terdiam. Tubuhnya kaku. Ia seperti terkena serangan virus di laptop. Hang. Biasanya jika ia dalam kondisi seperti itu, ia mendapat ide hebat.

Ia kemudian tertawa. Tertawa lebar. Aku tahu ia mendapat ide hebat. Dan pasti idenya lebih gila dari adiknya.

"Mari kita lakukan Kana! Khusus hari ini. Demi Musik Indonesia!!!" Ia berteriak dan ia kemudian sibuk menelpon ke sana ke sini. Aku tahu ia punya ide. Ide berani yang sangat gila.
- - -
Kara dan Kana. Dua kakak beradik maniak musik. Hidup mereka sehari-hari tak berarti tanpa musik. Mereka sudah merasa tercemar bertahun-tahun ini mendengar musik tanah air yang tak bergizi.
Kini mereka akan berjuang. Khusus hari ini. Hari musik tanah air.

"Kamu sudah siap, Kana?"

Aku mengangguk. "SIAP, KAK!"

Kami akan melakukan aksi seharian ini. Dibantu dengan teman-teman kakak yang akan melakukan aksi berantai. Kami akan melakukan sesuatu dengan media layanan musik gratis di internet. Kami memasang sesuatu agar khusus hari ini musik-musik Indonesia viral yang bikin pusing tak bisa diklik. Kami akan membuat trending hari ini musik-musik Indonesia yang benar-benar berkualitas.

Aksi ini sepertinya mulai menampakkan hasil. Kulihat video tren di Indonesia bebas dari lagu joget-joget yang bikin miris. Hastag musik Indonesia juga naik di mana-mana. Lagu-lagu Indonesia yang bergizi juga diputar di radio-radio.

Kawan-kawan kakakku juga lebih agresif. Mereka membujuk sopir angkot untuk memutar lagu-lagu Indonesia yang asyik daripada musik jembreng-jembreng yang tak jelas. Aku tak tahu bagaimana caranya mereka membujuknya. Tapi berhasil.

Lagu-lagu di pasar juga berbeda hari ini. Demikian pula dengan musik yang didendangkan di pusat perbelanjaan. Semuanya memutar lagu-lagu Indonesia. Dari lagu lawas Ebiet, lagu-lagu pop rock Dewa dan Padi, lagu-lagu puitis KLa, hingga lagu milenialnya Isyana yang mulai melangkah ke pop opera. Oh sepertinya hari ini musik Indonesia benar-benar menjadi musik tanah air, musik di negerinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun