Demi perannya ini Prisia rela tiga minggu berdiam di dalam hutan, mempelajari bahasa dan kebiasaan mereka. Ia tak sungkan ikut mandi di sungai bersama para perempuan rimba. Dan upayanya ini memberikannya hasil sebagai pemeran utama wanita terfavorit di ajang Indonesian Movie Award 2014.
Ketika menyaksikan film ini aku merasa sedih dan cemas. Aku bertanya-tanya apakah orang rimba baik-baik saja pada saat karhutla tahun lalu yang begitu parah.
Menurutku film "Sokola Rimba" ini memberikan banyak pesan, siapapun berhak untuk mendapatkan pendidikan. Alam rimba juga patut dijaga karena banyak orang yang bergantung dan hidup selaras bersamanya. Pemerintah daerah juga jangan takut dan kalah oleh korporasi yang tamak dalam mengeksploitasi alam, karena tugas pemerintah daerah melindungi warga dan lingkungannya.Â
Selain itu, pesan lainnya yang tak kalah penting, perempuan juga bisa memberikan kontribusi besar. Salah satunya lewat pendidikan seperti yang dilakukan Butet Manurung. Mari kita bantu perjuangannya untuk terus menyebarkan pendidikan di antaranya dengan berdonasi ke program Sokola Rimba. Selamat hari perempuan internasional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H