Nama Judy Garland melesat ketika ia memerankan Dorothy Gale di "Wizard of Oz" pada tahun 1939. Tembang yang dinyanyikannya dalam film tersebut "Over The Rainbow" menjadi lagu yang dikenang hingga sekarang. Sayangnya, untuk menggapai kesuksesan tersebut, Judy Garland harus membayar mahal. Kisah pahit di balik kepopuleran Judy itu ditampilkan dalam film berjudul "Judy".
Cerita diawali dengan Frances Ethel Gumm alias Judy Garland yang menginjak usia remaja (Darci Shaw). Ia nampak gugup tapi manajer studionya, Louise B. Mayer (Richard Cordery) berkata dari segi fisik ia kalah dengan para pesaingnya. Tapi dari segi kualitas suara, ia lebih unggul. Ia diberkati suara yang merdu.
Cerita kemudian beralih ke masa akhir tahun 1960an. Judy telah berusia 40 tahunan dan sedang bersama kedua anaknya, Lorna (Bella Ramsey) dan Joey (Lewin Llyod) hendak pentas di sebuah panggung kecil. Karena tak punya tempat tinggal, akhirnya Judy menitipkan kedua anaknya ke mantan suaminya, Sidney Luft (Rufus Sewell).
Judy terancam kehilangan hak asuh kedua anaknya. Ia tak punya rumah dan juga tak lagi berpenghasilan. Akhirnya ia menerima tawaran tur di London dan terpaksa meninggalkan kedua anaknya agar mereka bisa bersekolah seperti layaknya anak-anak pada umumnya.
Sayangnya Judy kemudian bermasalah dengan tekanan yang dihadapinya dan juga isu kesehatannya. Ia beberapa kali teringat akan masa lalunya yang berat dan bagaimana ia mampu melewati masa-masa tersebut. Judy harus berjuang melawan kegugupannya demi sebuah harapan.
Seorang Legenda dan Eksploitasi Bintang
Menyaksikan "Judy" aku merasa agak sesak nafas. Begitu memilukan. Seorang bintang besar, pemeran "A Star is Born" ternyata harus menderita pada masa tuanya.
Ia yang dulu berada di puncak ketenaran, bergemilang uang, ternyata kemudian tak punya uang sepersenpun dan harus berjuang keras untuk kembali memerolehnya. Ia juga tak bahagia, berkali-kali bercerai, dan terancam kehilangan hak asuh kedua anaknya.
Sebuah cerita yang tragis. Ibarat sebuah film yang antiklimaks dan memiliki plot twist. Ketika si tokoh berjuang keras dan sukses meraih cita-citanya, kemudian cerita berkelok dan memerlihatkan sosok pemeran utamanya yang kemudian menghadapi kemalangan bertubi-tubi. Kabar baiknya, tokoh yang malang itu berniat untuk bangkit.
Judy Garland dan "Wizard of Oz", kedua nama itu seolah-olah saling berkaitan. Film lawas ini dulu beberapa kali diputar di stasiun teve swasta. Aku menyukainya. Salah satu kisah fantasi favoritku. Persahabatan yang menarik antara Dorothy bersama anjingnya, singa penakut, prajurit timah, dan orang-orangan sawah.
Lagunya "Over The Rainbow"meraih best original song di ajang Oscar. Lagu ini masih sering dibawakan ulang oleh para penyanyi, seperti Eva Cassidy, Danielle Hope, Pentatonix, dan Ariana Grande.
Somewhere over the rainbow, way up high
There's a land that I've heard of once in a lullaby.
Somewhere over the rainbow, skies are blue
And the dreams that you dare to dream,
Really do come true.
Someday I'll wish upon a star
And wake up where the clouds are far behind me.
Where troubles melt like lemon drops,
High above the chimney tops,
That's where you'll find me.
Dalam film ini terlihat bahwa calon bintang Hollywood kadang-kadang terpaksa mengorbankan masa kecilnya dan banyak hal lainnya untuk menjadi bintang besar. Darci Shaw yang menjadi Judy remaja memerlihatkan sisi rapuh Judy, yang mudah gugup dan tidak percaya diri. Di lain waktu ia mencoba memberontak, memperjuangkan haknya untuk bisa beristirahat, makan, dan tidur seperti remaja normal.
Demi meraih jalan popularitas, ia harus menelan pil yang membuatnya tetap bisa aktif melakukan syuting. Ia tak diperbolehkan menyantap kentang goreng dan hamburger. Dan harus puas dengan sekedar sup dan sayuran demi menjaga berat tubuhnya. Ia bekerja lebih dari delapan jam sehari dan harus menjaga citranya sebagai gadis 'the next door' ala Hollywood.
Performa Darci Shaw patut dipuji. Demikian pula dengan Bella Ramsey yang menjadi Lorna, putri Judy. Bella setelah perannya sebagai Lyanna Mormont di serial "Game of Thrones", bintangnya semakin terang. Ia potensial.
Film ini menunjukkan sisi gelap Hollywood masa itu, entah era saat ini. Dan bagaimana sebaiknya seorang bintang juga patut diperlakukan secara manusiawi, tidak sekedar mesin penghasil uang.
Sementara Renee Zellweger sebagai Judy dewasa menunjukkan raut muka dan gerak-geriknya yang nampak tertekan. Ia hanya ingin menjadi seorang Ibu dan tinggal bersama kedua anaknya, tapi dunia seolah-olah tak menghendakinya. Ia berjuang hari demi hari untuk mengatasi gejolak perasaannya. Tapi kadang-kadang ia tak mampu mengendalikannya.
Akting Renee sebagai Judy begitu meyakinkan. Ia mampu menunjukkan sisi rapuh dan tertekannya seorang Judy pada masa-masa sulitnya. Cara ia berbicara dan suaranya disebut-sebut juga persis Judy Garland.Â
Ia juga melatih vokalnya dan bernyanyi dengan suaranya sendiri dalam ini. Upayanya yang keras membuahkannya hasil. Ia berhasil meraih piala Golden Globe. Ia juga berhasil meraih aktris terbaik dari SAG Award, Bafta Award, dan puncaknya adalah piala Oscar.
Kisah Judy Garland dalam "Judy" ini bakal lebih lengkap jika Kalian juga menyaksikan film dokumenternya yang juga dirilis tahun 2019, "Sid and Judy". Keduanya ini saling melengkapi kisah seorang legenda yang meninggal 50 tahun silam.Â
Detail Film:
Judul: Judy
Sutradara: Rupert Goold
Pemeran: Rene Zellweger, Jessie Buckley, Finn Wittrock, Rufus Sewell, Bella Ramsey, Michael Gambon, Darci Shaw
Genre: Drama, biopik
Skor: 8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H