Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Beta Mau Jumpa", Kisah Rekonsiliasi Pasca Konflik Ambon dan Pesan Toleransi

22 Februari 2020   19:06 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:58 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ote dan Nafsiah adalah tetangga beda agama yang dipisahkan karena konflik Ambon (sumber: indonesianpluralitis.org)

Kota Malang tahun 1999 memang guyup dan kami terbiasa dibesarkan dalam lingkungan yang heterogen.

Yang mengejutkanku adalah kondisi Surabaya tahun 2000-an. Di situ mulai banyak kajian yang menanamkan virus intoleransi. Laskar jihad, ajakan berjihad ke Ambon, serta seruan untuk waspada ke mereka yang berbeda agama membuatku merasa aneh. 

Aku tak paham kenapa benih-benih intoleransi itu bisa tumbuh di lingkungan akademik dan di masyarakat. 

Belasan tahun kemudian baru isu ini coba diantisipasi. Terlambat, karena virus ini telah menjalar ke berbagai lini, tapi tak apa-apalah daripada tidak ada solusi sama sekali.

Film bertemakan keberagaman dan Festival Kebhinekaan 3 merupakan salah satu upaya nyata para komunitas untuk memberikan wawasan ke masyarakat umum bahwa Indonesia dan bhineka adalah satu dan saling melengkapi. 

Acara seperti ini perlu gencar terutama membidik kaum muda agar virus intoleransi musnah berganti dengan perasaan bangga sebagai negara berbhineka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun