Kota Malang tahun 1999 memang guyup dan kami terbiasa dibesarkan dalam lingkungan yang heterogen.
Yang mengejutkanku adalah kondisi Surabaya tahun 2000-an. Di situ mulai banyak kajian yang menanamkan virus intoleransi. Laskar jihad, ajakan berjihad ke Ambon, serta seruan untuk waspada ke mereka yang berbeda agama membuatku merasa aneh.Â
Aku tak paham kenapa benih-benih intoleransi itu bisa tumbuh di lingkungan akademik dan di masyarakat.Â
Belasan tahun kemudian baru isu ini coba diantisipasi. Terlambat, karena virus ini telah menjalar ke berbagai lini, tapi tak apa-apalah daripada tidak ada solusi sama sekali.
Film bertemakan keberagaman dan Festival Kebhinekaan 3 merupakan salah satu upaya nyata para komunitas untuk memberikan wawasan ke masyarakat umum bahwa Indonesia dan bhineka adalah satu dan saling melengkapi.Â
Acara seperti ini perlu gencar terutama membidik kaum muda agar virus intoleransi musnah berganti dengan perasaan bangga sebagai negara berbhineka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H