Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Birds of Prey", Girl Power Harley Quinn dkk dalam Balutan Visual dan Soundtrack yang Menawan

6 Februari 2020   10:01 Diperbarui: 6 Februari 2020   13:56 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah sempalan dari sosok kriminal Harley Quinn (dok. IMDb)


"Selama ini mereka hanya menganggapnya sebagai gadis gila kekasih Joker. Tapi Harley Quinn bukan gadis bodoh. Ia memiliki gelar doktor. Ia sosok yang tak kalah berbahaya."

Dalam jagat DC Comics, salah satu sosok kriminal yang memiliki latar belakang dan karakter yang unik adalah Harley Quinn. Sosoknya pernah dimunculkan dalam "Suicide Squad". Ia adalah kekasih Joker. Tapi sebenarnya siapakah dia dan peranannya di dunia kriminal kota Gotham? Kisah Harley Quinn dikupas dalam film "Birds of Prey".

Cerita dibuka dengan rasa frustasi yang mendera Harley Quinn (Margot Robbie). Setelah berkali-kali mengalami hubungan putus nyambung dengan Joker, akhirnya kali ini mereka benar-benar berpisah.

Harley kemudian melakukan tindakan konyol dan dramatis dengan meledakkan pabrik kimia. Tempat itu memiliki arti penting bagi Harley dan Joker. Tindakan itu sekaligus mengumumkan kepada publik bahwa mereka sudah tak lagi sebagai pasangan kekasih.

Tindakan tersebut jelas bakal merugikan Harley. Nyawanya terancam. Mereka yang selama ini merasa dirugikan oleh Harley pun mengejar-ngejarnya untuk membalas dendam. Nyawanya jadi incaran. Termasuk bos kriminal, Roman Sionis (Ewan McGregor) alias Black Mask.

Harley berkali-kali membuatnya jengkel. Kini waktunya ia membuat perhitungan kepada gadis tersebut. Tapi di satu sisi ia juga sedang sangat kesal. Berlian incarannya raib. Diduga lokasi berlian itu di tangan pencopet kecil, Cassandra Cain. Harley akan bisa tetap hidup jika ia dapat mengembalikan berlian tersebut. Tanpa Joker apakah ia bisa menyelesaikan misi tersebut?

Jauh Lebih Bagus Daripada Suicide Squad
Film ini jauh lebih bagus daripada film pendahulunya, "Suicide Squad". Jauh di atas ekspektasiku. Filmnya fresh. Sepertinya DC Comics serius menggarap spin off ini. Keputusannya memilih Harley Quinn tepat karena sosok penjahat ini bisa dibilang menarik perhatian dari segi latar dan perilakunya. Siapa nyana dari perempuan yang begitu pintar bisa menjadi penjahat dengan penampilan kocak seperti badut tapi berperilaku berbahaya.

Jika pernah melihat animasi dan video games dari jagat DC Comics, apalagi dalam kisah "Injustice", Harley Quinn memang sosok yang abu-abu. Tindakannya sulit ditebak. Dari penampilan luar, ia seperti gadis konyol tapi sebenarnya ia sosok yang pintar dan cerdik. Menurutku Margot Robbie terbukti piawai menghidupkan sosok kekasih Joker kali ini. Ia seperti perwujudan nyata Harley Quinn dari cerita komik. Meski memang ada beberapa bagian latar belakangnya yang tak persis sama dengan cerita komiknya.

Siapa sebemarnya Harley Quinn (dok. IMDb)
Siapa sebemarnya Harley Quinn (dok. IMDb)
Visual film ini juga indah. Ia seperti meneruskan dunia Gotham ala Joel Schumacher yang warna-warni seperti neon dan berkesan misterius. Beberapa adegan mengingatkanku pada film Batman sebelumnya, salah satunya "Batman Forever" yang visualnya juga warna-warni seperti dunia sirkus.

Bagian pembuka juga pas. Ia langsung memberikan latar waktu dan kejadian film tersebut, yakni setelah Harley dan Joker berpisah. Momen ini diiringi dengan tembang "Joke's On You" yang indah dan liriknya menggambarkan suasana hati Harley Quinn pasca perpisahan tersebut. Lagu ini dibawakan penyanyi remaja bernama Charlotte Lawrence.

Oh iya film ini untuk usia 17 tahun. Pasalnya beberapa adegan begitu sadis, bahkan aku sampai menutup mata. Juga ada kata-kata yang cukup vulgar. Level sadisnya bahkan menurutku di atas film "Deadpool". Memang sih beberapa film superhero DC Comics lebih cocok untuk kaum dewasa, selain cerita yang lebih kompleks, kisah-kisah dalam DC Comics nuansanya lebih gelap dan suram.

Sebagai sosok musuh, Black Mask bisa dibilang menarik karena ia memiliki ciri khas tersendiri dalam membasmi lawannya. Sosok ini diperankan apik oleh Ewan McGregor yang baru-baru ini tampil gemilang dalam "Doctor Sleep". Oh iya entah kenapa ada adegan yang mengingatkanku pada film horor tersebut.

Mengusung "Girl Power" dan Keberagaman?
Selain Harley Quinn, ada empat karakter wanita lainnya di sini yang menarik perhatian. Ada Helena alias Huntress (Mary Elizabeth Winstead) yang tampil keren dengan motor dan panah silangnya, Detektif Renee Montoya (Rosie Perez) yang meski sudah berumur tetap lincah dan cerdas dalam urusan menangani kriminal, Cassandra Cain (Ella Jay Basco) si pencopet ulung belia, dan Dinah Lance alias Black Canary (Jurnee Smollett-Bell) penyanyi bersuara indah yang punya kekuatan tersembunyi. Oh iya di antara empat perempuan ini yang kuketahui sebelumnya hanya Black Canary karena ia punya peranan penting dalam jagat DC Comics. Ia juga sosok penting di film serial "Green Arrow".

Usung girl power? (Dok. IMDb)
Usung girl power? (Dok. IMDb)
Melihat kelima sosok wanita ini dan kelompok lawannya maka yang terlintas dalam benak adalah apakah film ini mengusung "girl power"? Apalagi lawannya didominasi pria. Isu feminis di Amerika memang kuat. Masih banyak yang menganggap kesempatan di beberapa bidang pekerjaan belum setara antara pria dan wanita. Tapi isu ini menurutku pas, tidak berlebihan.

Isu keberagaman juga terlihat dari para tokoh-tokohnya yang memiliki beragam kulit. Ada kulit putih, kulit hitam, dan juga Asia. Isu keberagaman ini juga mulai marak di film-film Hollywood.

Pesan "girl power" ini jika diperhatikan berulang kali disematkan dalam beberapa dialog dan pernyataan. Seperti Harley Quinn yang dianggap bukan siapa-siapa tanpa Joker. Sutradara dan penulis film ini keduanya juga perempuan, Cathy Yan dan Christina Hodson.

Nuansa "girl power" juga muncul dalam tembang-tembang film, seperti "It's a Man's Man's Man's World" yang dibawakan si Black Canary. Para penyanyi yang membawakan soundtrack pun juga didominasi wanita, seperti Meghan Thee Stalion & Norman, Charlotte Lawrence, dan Halsey.

Tembang-tembang soundtrack-nya enak-enak dan pas sesuai dengan tema film. Memang sih salah satu kekuatan dari film DC Comics adalah tembang-tembang temanya yang berkesan dan jarang gagal. Setelah "Heathens" dari Twenty One Pilots kini waktunya "Diamonds"dari Meghan Thee Stalion & Normani dan "Joke's On You" dari Charlotte Lawrence. Untuk tembang soundtrack "Birds of Prey" lainnya bisa dibaca di sini.

"Cerita sempalan dari sosok kriminal unik dari jagat DC Comics yang jauh di atas ekspektasi. Margot Robbie seperti sosok nyata dari Harley Quinn".

Detail Film:
Judul: Birds of Prey
Sutradara: Cathy Yan
Pemeran: Margot Robbie, Rosie Peres, Jurnee Smollett-Bell, Mary Elizabeth Winstead, Ella Jay Basco, Ewan McGregor
Genre: Superhero
Skor: 7.8/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun