Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Benarkah Serial "Messiah" Bercerita tentang Dajjal?

6 Januari 2020   01:22 Diperbarui: 6 Januari 2020   14:09 6718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapakah dia? (Sumber: IMDb)

Sejak trailer-nya mulai dirilis, serial film berjudul "Messiah" membuat heboh. Ada banyak komentar dan dugaan berkaitan dengan muatan trailer-nya.

Salah satu komentar 'terpanas' yang menjadi kontroversi adalah apakah serial "Messiah" ini membahas tentang juru selamat atau malah sosok antichrist atau yang juga disebut Dajjal?

Jika hanya menilik trailer-nya memang bisa muncul banyak dugaan. Oleh karena dugaan itulah maka kemudian film ini menjadi kontroversi dan dilarang penayangannya di beberapa negara.

Dalam trailer terdapat potongan-potongan adegan. Adegan tersebut di antaranya kondisi di Syria, kemudian sosok pria berambut panjang yang berseru di antara warga Amerika.

Adegan berganti dengan ditangkapnya pria yang disebut-sebut Al-Masih dan ditanyakan motifnya berada di Syria. Lalu ia menghilang dan muncul kembali di tempat berbeda.

Ia kemudian mengundang perhatian karena berhasil membuktikan ucapanya. Tapi kemudian muncul pihak-pihak yang meragukan ia adalah pembawa pesan Tuhan.

Gara-gara penasaran, maka aku pun kemudian menyaksikan serial yang tayang di Netflix sejak 1 Januari lalu ini. Pada musim pertama ini ada 10 episode dengan satu episode berkisar 44-58 menitan.

Dalam film serial yang disutradarai oleh Michael Petroni (Backtrack, Till Human Voices Wake Us) ini, cerita berfokus pada sosok yang disebut Al-Masih (Mehdi Dehbi).

Dikisahkan di awal film, serdadu ISIL hendak melakukan penyerbuan. Kemudian di tengah-tengah ribuan pengungsi, muncul seorang pria dewasa berambut panjang menyeru di hadapan mereka.

Ia mengutip ayat dan meminta mereka percaya kepadanya agar tak takut karena Tuhan akan melindungi mereka. Lalu muncullah badai gurun yang melindungi mereka dari serangan.

Sejak itu sekitar dua ribuan pengungsi mengikutinya, meskipun ada juga yang meragukannya. Mereka menyebutnya Al-Masih. Sebagian besar percaya ia Nabi Isa yang kembali diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan.

Ke mana ia akan membawa ribuan pengikutnya? (Sumber:IMDb)
Ke mana ia akan membawa ribuan pengikutnya? (Sumber:IMDb)
Ia baru membuat dunia terkejut ketika ia membawa para pengungsi ke perbatasan Israel. Ia pun ditangkap dan motifnya dipertanyakan.

Tapi ketika aparat bernama Aviram Dahan (Tomer Sisley) selesai menginterogasinya, ia menghilang. Ia muncul lagi ketika terjadi tornado di Texas dan menolong seorang gadis.

Ia menjadi fenomena dunia apalagi pengikutnya semakin banyak. Ada satu anggota CIA yang sejak awal mencurigainya. Ia adalah Eva Geller (Michelle Monaghan) yang terus membuntuti dan menyelidiki asal-usulnya.

Ketika akhirnya masa lalu 'Messiah' terungkap, ia malah kemudian tak yakin dengan apa yang didapatkannya. Tapi benarkah Al-Masih adalah juru selamat ataukah benar dugaan Eva ia adalah nabi palsu?

Film Ini Memiliki Beberapa Sisi yang Menarik

Pembuat film ini menurutku cerdik membuat sebuah film dengan premis yang memang bisa menyulut kontroversi. Apalagi setting waktunya adalah masa kini dengan menyitir beberapa kelompok teroris seperti ISIL dan Al-Qaedah.

Alhasil penonton merasa dekat dan familiar dengan situasi yang terjadi di film tersebut.

Sejak awal film fokus cerita adalah misteri tentang sosok pemuda yang seolah-olah tiba-tiba muncul ini. Ia mengaku sebagai pembawa pesan dan peringatan. Di sekelilingnya muncul beberapa keajaiban.

Dalam agama Islam dan Nasrani memang disebutkan bakal ada juru selamat menjelang hari akhir. Namun, selain Nabi Isa juga disebutkan akan muncul nabi palsu atau yang juga disebut antichrist dan Dajjal.

Ia antitesis dari Nabi Isa. Ia juga disebutkan memiliki kemampuan melakukan hal-hal yang ajaib untuk menipu pengikutnya, dengan tujuan jahat, untuk menjauhkan mereka dari Tuhan.

Ciri fisik Dajjal juga disebutkan. Di antaranya berambut keriting, matanya hanya satu yang sehat, dan sebagainya.

Dari segi cerita, alur ceritanya dinamis. Meski kemudian latar belakangnya coba untuk digali, penonton tetap sulit untuk mendapatkan konklusi, apakah ia memang seorang Nabi atau bukan?

Apa tujuannya ke Amerika? (Sumber: IMDb)
Apa tujuannya ke Amerika? (Sumber: IMDb)
Di luar ceritanya yang dianggap kontroversi, aku termasuk yang menyukai film ini. Sebenarnya tema ceritanya bukan sesuatu yang baru.

Seingatku dalam salah satu episode serial "The X-Files" juga pernah dibahas tema yang mirip seperti ini tapi tak mengundang kontroversi, karena mungkin masa itu belum ada media sosial.

Mereka yang sejak awal menganggapnya sebagai film kontroversial maka sebaiknya menonton film ini secara penuh, jangan hanya sekadar kata orang atau hanya menyaksikan trailer-nya.

Oleh karena pesan dalam film ini tak sekedar tentang apakah sosok dalam film ini Messiah atau Dajjal, ada beberapa kutipan yang menarik dan pesan-pesan tentang kemanusiaan.

Beberapa kutipan yang kusukai adalah kutipan yang disitir oleh Eva tentang sebuah buku. Menurut buku tersebut, perselisihan di era modern kerap muncul karena masalah perbedaan kultural dan agama.

Perlu keterbukaan dan toleransi untuk menyikapinya. Juga disebutkan bahwa tantangan besar sekarang adalah hal-hal baru yang menimbulkan gejolak di masyarakat. Disrupsi sosial. Apakah itu kebetulan atau memang sebenarnya dirancang?

Dialog antara Al-Masih dan beberapa orang yang 'beruntung' bersamanya juga menarik membuat merenung. Sepertinya dialog dan tema film ini juga terinspirasi dari buku "Little Prince" yang suka dibawa-bawa oleh salah satu karakter dalam film ini.

Sejak dulu aku suka takjub akan film kolosal, meskipun sudah banyak teknologi yang 'menipu' penonton sehingga orang-orangnya terlihat banyak, tapi aku masih merasakan sensasinya.

Aku suka akan adegan di mana Al-Masih diiringi oleh begitu banyak pengungsi dan kemudian oleh warga Amerika.

Siapakah dia? (Sumber: IMDb)
Siapakah dia? (Sumber: IMDb)
Di beberapa adegan juga ditampilkan kekontrasan. Antara Timur Tengah dan Amerika yang situasinya berbeda.

Kemudian juga ada adegan yang memperlihatkan gurun pasir dan sebuah taman bunga yang lokasinya berdampingan. Seperti sebuah metafora. Oh ya juga ditampilkan adegan-adegan yang  di antaranya seperti kondisi dalam cerita Nabi Isa dalam versi modern.

Para pemeran utamanya juga berperan apik. Mehdi Dehbi kupikir memiliki darah Timur Tengah karena nampak fasih berbahasa Arab, tapi rupanya ia kelahiran Belgia. Ia tak banyak dituntut untuk berekspesi. Tapi ekspresinya yang minim ini malah berhasil memunculkan misteri.

Tomer Sisley juga sukses menampilkan sosok aparat Israel yang perangainya sulit ditebak. Tapi yang paling kusukai di sini adalah Michelle Monaghan yang menjadi anggota CIA. Ia nampak tangguh dan cerdas.

Sebelumnya Michelle tampil apik sebagai istri Ethan dalam "Mission Impossible". Ia kemudian berperan dalam serial "True Detective" dan menjadi polisi yang tangguh dalam "Sleepless"

Jadi apakah film "Messiah" membahas tentang juru selamat atau nabi palsu? Mendingan tonton saja musim pertamanya dan kemudian tunggu musim berikutnya tayang, karena memang filmnya masih bersambung.

Ia membuat agen CIA penasaran (sumber: IMDb)
Ia membuat agen CIA penasaran (sumber: IMDb)
Detail Film:
Judul: Messiah
Sutradara: Michael Petroni
Pemeran: Michelle Monaghan,Tomer Sisley, Mehdi Dehbi
Genre: Thriller, misteri
Skor: 7.5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun