Tapi, jika ingin memahami secara komplit jagat para pemilik "shine" maka memang lebih baik menonton "The Shining" sebelum dan sesudah menyaksikan film ini.
Jika ingin tahu adegan ikoniknya tanpa menyaksikan filmnya, Kalian juga bisa menyaksikan video musik Slipknot yang berjudul "Spit It Out" yang merupakan parodinya.
Menurutku, makna dari 'the shining'Â dalam film pertama kurang jelas. Para hantu Hotel Overlook mengincar Danny tapi dengan tujuan yang tak jelas.
Untunglah dalam film kedua ini dijabarkan lebih detail tentang kemampuan manusia bercahaya yang ternyata berbeda-beda serta alasan banyak kelompok yang mengincarnya.
Dari segi cerita, horor ini tidak terlalu mengandalkan jumpscare, Mike Flanagan yang kerap terlibat dalam film horor ("Before I Wake", "Oculus", Ouija: Origin of Evil") membangun nuansa mencekam lewat ketegangan dan musik yang mengintimidasi.Â
The Newton Brothers yang membidani skoring tetap mempertahankan tema musik "The Shining" karya Wendy Carlos dan Rachel Elkind dan menambahkan musik memburu seperti degupan jantung yang membuat penonton tegang.
Kemampuan "shine" juga makin beragam". Petunjuk tentang akhir cerita sebenarnya sudah ada di awal tapi tetap menarik dan menjadi momen yang 'memuaskan' dan 'menyenangkan' bagi penggemar "The Shining".
Dari segi akting kurasa Rebecca Ferguson makin berdaya tarik. Dikenal sebagai perempuan lemah di "The Girl on The Train" kemudian menjadi soprano cantik di "The Greatest Showman"dan menjadi agen ganda yang tangkas di "Mission Impossible". Ia berani mencoba banyak peran dan kali ini menjadi tokoh antagonis yang sadis.