Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pemilik Cahaya Kembali Diburu dalam "Doctor Sleep"

6 November 2019   23:10 Diperbarui: 10 November 2019   12:23 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film yang mencekam tanpa banyak jumpscare (sumber: IMDb/Warner Bros. Pictures)

Tapi, jika ingin memahami secara komplit jagat para pemilik "shine" maka memang lebih baik menonton "The Shining" sebelum dan sesudah menyaksikan film ini.

Jika ingin tahu adegan ikoniknya tanpa menyaksikan filmnya, Kalian juga bisa menyaksikan video musik Slipknot yang berjudul "Spit It Out" yang merupakan parodinya.

Ada ancaman baru (sumber:IMDb)
Ada ancaman baru (sumber:IMDb)
Dari segi cerita, film ini tidak sama persis dengan versi novelnya. Pasalnya, Mike Flanagan, yang juga menulis skenario ini, mencoba menjembatani karya Stanley Kubrick dengan novel "Doctor Sleep" yang juga ditulis Stephen King. Ia mencoba mengapresiasi karya kedua belah pihak. Menurutku ini langkah Mike yang cerdik. Oleh karena penggemar "The Shining" karya Kubrick tidaklah sedikit.

Menurutku, makna dari 'the shining' dalam film pertama kurang jelas. Para hantu Hotel Overlook mengincar Danny tapi dengan tujuan yang tak jelas.

Untunglah dalam film kedua ini dijabarkan lebih detail tentang kemampuan manusia bercahaya yang ternyata berbeda-beda serta alasan banyak kelompok yang mengincarnya.

Dari segi cerita, horor ini tidak terlalu mengandalkan jumpscare, Mike Flanagan yang kerap terlibat dalam film horor ("Before I Wake", "Oculus", Ouija: Origin of Evil") membangun nuansa mencekam lewat ketegangan dan musik yang mengintimidasi. 

The Newton Brothers yang membidani skoring tetap mempertahankan tema musik "The Shining" karya Wendy Carlos dan Rachel Elkind dan menambahkan musik memburu seperti degupan jantung yang membuat penonton tegang.

Adegan ikonik film sebelumnya ditampilkan (sumber: IMDb/Warner Bros. Pictures)
Adegan ikonik film sebelumnya ditampilkan (sumber: IMDb/Warner Bros. Pictures)
Untuk cerita karena aku belum membaca versi novelnya maka menurutku kehadiran dan motivasi kelompok True Knot ini menarik. Mereka seperti vampire dalam bentuk rupa lain.

Kemampuan "shine" juga makin beragam". Petunjuk tentang akhir cerita sebenarnya sudah ada di awal tapi tetap menarik dan menjadi momen yang 'memuaskan' dan 'menyenangkan' bagi penggemar "The Shining".

Dari segi akting kurasa Rebecca Ferguson makin berdaya tarik. Dikenal sebagai perempuan lemah di "The Girl on The Train" kemudian menjadi soprano cantik di "The Greatest Showman"dan menjadi agen ganda yang tangkas di "Mission Impossible". Ia berani mencoba banyak peran dan kali ini menjadi tokoh antagonis yang sadis.

Rebecca Ferguson mau mencoba banyak peran (sumber: IMDb/Warner Bros. Pictures)
Rebecca Ferguson mau mencoba banyak peran (sumber: IMDb/Warner Bros. Pictures)
Oh ya rupanya ada Danny Llyod pemeran Danny Torrance di "The Shining" ikut berperan di sini. Ada juga easter egg yang memberikan petunjuk menarik bagi penggemar karya dan film adaptasi novel Stephen King.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun