Suatu petang aku berjanjian dengan pasangan di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pramuka. Aku melihat ada beberapa tenant makanan yang antriannya begitu mengular.Â
Wah ada apakah sampai mereka niat mengantri seperti itu? Di tenant lainnya juga ada antrian serupa, tapi kali ini sebagian besar yang mengantri adalah pengemudi ojek daring. Aku jadi teringat akan cerita kawanku. Mereka adalah para pemburu diskon kuliner. Dan, kadang-kadang aku jadi bagian dari mereka.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah pemburu diskon ini jauh meningkat. Yang dulunya enggan pun kini bisa jadi tergoda. Termasuk aku.
Adalah kawanku, sebut saja Nana, yang menggelorakan semangat berburu diskon ini. Ia masih muda. Usianya masuk generasi Z yang lebih sering terpapar gawai.
Hampir tiap hari menjelang makan siang ia mengumumkan diskon apa saja yang berlaku saat itu. Bisa diskon yang mengharuskan datang ke lokasi ataupun diskon dengan memanfaatkan aplikasi ojek daring. Biasanya untuk jenis promo antar, apabila  semakin banyak yang bergabung maka harga per porsinya plus ongkos kirim jadi jauh lebih murah.
Awalnya aku enggan untuk ikutan karena biasanya sudah membawa bekal makan siang dari rumah. Jikapun lagi malas memasak aku juga suka membelinya di kantin bawah. Mumpung masih ada promo cashback 30 persen dengan pembayaran menggunakan uang elektronik.
Aku kemudian bergabung di 'klub' pemburu diskon ketika merasai diskon yang besar di sebuah tenant masakan Jepang cepat saji. Kebetulan tenant tersebut lokasinya tak jauh dari tempat kerja.
Hanya berjalan kaki tak sampai 50 meter. Aku dan kawan-kawan pun bersemangat menuju lokasi diskon. Kami dengan gembira membawa 'harta' diskonan kami saat itu, dari yang Rp 43 ribu menjadi Rp 10 ribu.
Sejak itu si Nana kami juluki duta promo atau ratu diskon. Setiap hari kami menanyakan diskon hari itu. Hampir setiap hari ada saja diskon, hanya tenant-nya berubah. Kadang-kadang kopi susu kekinian, lain waktu jenis ayam-ayaman, waktu lainnya pizza, martabak, dan fast food.
Terhitung beberapa hari terakhir aku ikut aksi diskonan ini empat kali. Dua kali fast food masakan Jepang dan dua lainnya kopi susu. Godaannya memang sungguh menarik, pergelas kopi susu aren menjadi Rp 8 ribu dan harga fast food Jepang termahal jadi Rp 17 ribu per porsi.
Berburu Diskonan Jadi Konsumtif?
Sejak banyaknya diskonan ini pusat perbelanjaan dan tempat-tempat makan jadi ramai oleh pengunjung maupun pengemudi ojek daring. Di tempatku bekerja sudah tak asing lagi dengan berseliwerannya pengemudi ojek daring yang mengantarkan makanan.
Tak mau repot dengan antrian dan kemacetan, karyawan dan mahasiswa memanfaatkan jasa layanan pengantaran makanan. Apalagi dengan banyaknya diskonan.
Tapi jika kupikir-kupikir lagi aku bisa jadi makin konsumtif jika menjadi pemburu diskon. Memang sih harga makanannya lumayan murah dari harga normal. Tapi harga tersebut jika dibandingkan dengan ketika aku sedang tak membawa bekal. Ketika aku ada waktu dan tenaga untuk membuat bekal dan memasak makan malam di rumah, diskonan ini bisa membuatku cenderung lebih boros.
Kopi susu diskonan memang begitu menggoda. Apalagi jika sedang promo gila-gilaan menjadi Rp 1. Biasanya promo ini yang harus datang ke lokasi.
Tapi perjuangannya biasanya lumayan berat. Antriannya bisa super panjang. Kalau ini biasanya aku nggak kuat dan malas ikutan. Mending promo yang Rp 8 ribuan saja, itupun jangan sering-sering karena tanpa disadari bikin jadi makin boros.
Gara-gara ikutan jadi pemburu diskon, aplikasi di hapeku jadi bertambah. Saldo elektronik di tiap aplikasi pun harus rajin kuisi agar bisa menikmati promo sewaktu-waktu. Kuisinya sedikit-sedikit agar tak membuatku makin konsumtif.
Kalau dipikir-pikir aplikasi tersebut sebenarnya tak rugi memberikan begitu banyak promo. Dengan banyak promo maka makin banyak yang tertarik menggunakan aplikasi tersebut dan mereka mendapatkan data pengguna yang disampaikan secara sukarela.
Semakin sering menggunakan aplikasi tersebut maka pola penggunanya juga bisa terungkap, di mana merupakan data yang begitu berharga bagi mereka.
Memang sih sulit menemukan sesuatu yang benar-benar gratis di dunia ini. Omong-omong minggu depan masih ada promo kopi murah lagi nggak ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H