Ketika itu Ade dan Dina, kedua adiknya pulang dari surau. Mereka juga melihat kucing mungil itu. "Kak, kucing mungilnya lucu. Biar Ade yang pelihara ya?"
Ade seperti menjawab doanya. Ia berharap memang ada yang mengadopsi si kucing mungil, sementara ia tak sanggup karena tugasnya cukup banyak, kuliah dan membantu ibu. "Namanya Mungil," seru Dina.
Gadis terampil mengangguk ke adiknya. Ade dan Dina nampak gembira. Mereka langsung mencarikan kardus dan mengalasinya dengan kain agar si Mungil hangat.
Selamat datang si Mungil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H