Rusdi kemudian mengusulkan untuk menutup hari dengan menuju Bukit Paralayang Watu Gupit. Lokasinya kata dia agak jauh, beberapa kilometer setelah Pantai Parangtritis. Kata ia, di sana bisa melihat matahari terbenam yang indah.
Wah aku jadi tertarik.
Rupanya hawa menjadi lumayan segar selama perjalanan menuju Parangtritis. Angin sepoi-sepoi dan aku disambut oleh persawahan yang hijau. Jadi terasa lebih adem.
Setelah sekitar 45 menitan melaju kami pun tiba di Bukit Paralayang itu. Wah ternyata lumayan ramai. Semakin petang semakin ramai pengunjung (cerita di sini).
Di sana Rusdi bercerita awal ia menjadi salah satu pengemudi ojek wisata. Ia sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi ojek daring. Ia kemudian diajak kawannya untuk bergabung dengan ojek wisata. Jika ada pesanan maka ia pun fokus sebagai pengemudi ojek wisata.
Ia biasanya meminta klien memberitahukan daftar obyek wisata yang ingin ia kunjungi sehingga bisa ia bantu mengatur rutenya. Namun, ada juga klien yang minta diberikan saran akan obyek-obyek wisata yang bisa dikunjungi. Pengetahuannya yang baik tentang jalan-jalan di Yogya dan tempat wisata yang sedang tren membantunya.
Ia bercerita pernah mengalami peristiwa kurang nyaman berkaitan dengan kliennya. Untuk itu ia kemudian melakukan screening medsos tentang kliennya sehingga bisa mendapat sedikit gambaran tentang klien yang akan ditemuinya.
Oleh karena itulah ia bisa langsung menebak aku itu suka menulis dan suka menonton film jenis-jenis tertentu. Oh rupanya ia terlebih dulu mengintip beberapa tulisanku. Tapi tak apa-apa sih jadinya obrolannya nyambung.
Watu Gupit ini pilihan yang tepat untuk menutup perjalanan dengan menuju bukit ini. Langit kemerahan membuat suasana terasa melankolis. Keesokan pagi masih ada acara yaitu studi lapangan tentang desa wisata di kawasan Gunung Nglanggeran. Aku harus menyimpan tenaga untuk besok sehingga sebelum matahari benar-benar tenggelam kami pun melakukan perjalanan pulang.
Dengan hanya beberapa jam aku bisa ke berbagai tempat, ke empat obyek wisata dan mencari oleh-oleh. Jadinya lumayan menghemat waktu, lebih fleksibel, juga lebih aman bagi pelancong perempuan ketika menggunakan jasa ojek wisata ini.
Wah ide ojek wisata ini bisa ditiru oleh daerah wisata lainnya. Sehingga, pelancong solo makin nyaman saat berwisata.