Hari itu aku tak percaya pria Scorpioku itu tiba. Ia membawa buku di kiri dan makanan kucing kesukaan Nero di tangan kanannya.
Ekor Nero langsung bergerak-gerak. Ia sepertinya tahu musuhnya tiba. Ia menyongsong eks pria Scorpioku itu. Aku takut ia hendak berbuat nakal lagi.
Ia mendekat dan mendekat. Pria Scorpioku nampak was-was. Tiba-tiba sesuatu membasahi sepatunya. Nero mengklaim pria itu miliknya. Ia menang dan nampak senang. Si Nero kemudian segar kembali. Ia melahap habis makanan pemberian itu dan ketika aku membawakan kudapan, kulihat Nero tertidur pulas di bawah kaki eks pria Scorpioku.
Kedua pria Scorpio itu kini akur. Ya kadang-kadang sih. Aku masih menemui mereka bertengkar. Nero mencakar atau Nero dikejar-kejar. Hidupku jadi meriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H