Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tambah Wawasan Musikmu dengan Menjelajah Museum Musik Dunia

23 September 2019   06:29 Diperbarui: 23 September 2019   20:52 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di lantai satu ada ikon dua diva asal Batu, Koes Plus dan Ebit G. Ade (dokpri)

Musik dulu banyak digunakan sebagai bagian dari upacara. Ada berbagai alat musik yang sudah ada sejak jaman dulu, seperti santoor, alat musik yang diambil dari bahasa Sansekerta dan digunakan di Mesopotamia dan Babilonia sejak ratusan abad sebelum masehi.

Kemudian, musik ditampilkan dalam perayaan. Baru pada abad-abad berikutnya musik digunakan sebagai media hiburan.

Koleksi di lantai satu dibagi berdasarkan musik modern dan musik etnik. Musik tradisional ini dikelompokkan berdasarkan negara dan zonasinya. Musik Timur Tengah, misalnya. Instrumennya banyak berupa alat musik petik seperti rebab dan gitar Arab. Juga ada alat musik tabuh seperti rebana.

Alat musik Afrika juga khas. Ia lebih banyak berupa instrumen tabuh seperti kendang serta gitar dengan badan bundar. Kemudian ada alat musik untuk keperluan upacara, seperti haida bear rattle.

Lonceng perunggu khas Tiongkok (dokpri)
Lonceng perunggu khas Tiongkok (dokpri)
Alat musik Korea, Jepang, dan Tiongkok kebanyakan seperti kecapi dengan beragam bentuk dan ukuran. Mereka juga memiliki alat musik tabuh, seperti taiko, untuk alat musik semacam beduk, milik Jepang. Tiongkok juga punya alat musik berupa lonceng perunggu, biasanya ada di kuil. Namanya Blanzhong.

Sedangkan musik etnik Amerika disumbangkan oleh kaum Indian. Alat musik mereka sekilas mirip angklung, dari bambu yang ditata. Bedanya alat musik ini ditiup, namanya siku. Alat musik tiup lainnya yang mirip dengan seruling disebut quena. Ia dibuat dari bambu, rotan, atau alang-alang.

Indian juga punya alat musik bambu (dokpri)
Indian juga punya alat musik bambu (dokpri)

Indonesia sebagai tuan rumah, koleksinya paling banyak dipamerkan. Dari peralatan musik gamelan, angklung, aneka suling, juga beragam instrumen musik daerah yang jarang dijumpai.

Belajar Tentang Genre
Edukasi tentang genre dikemas menarik. Penataannya seperti si artis sedang menggelar konser. Diawali dengan genre jazz. Ada nama-nama musisi beken Indonesia seperti Ermy Kullit, Tohpati, Mus Mudjiono, Dewa Budjana, dan Gilang Ramadhan.

Jazz diperkirakan lahir pada tahun 1910 di New Orleans. Musik ini dipengaruhi oleh musik Afro-Cuban rhythms, blues, spiritual, ragtime, dan musik klasik Eropa.

Genre berlanjut ke Rock N' Roll. Ada sudut khusus untuk The Beatles. Di sini ada koleksi albumnya, foto dan poster, majalah, dan pose ikonik mereka Abbey Road. Musik mereka kemudian mengalun.Wah aku baru tahu George Harisson, personel paling keren menurutku, punya banyak album solo.

Wah George Harrison punya banyak album solo (dokpri)
Wah George Harrison punya banyak album solo (dokpri)

Lalu ada bagian khusud Elvis,Kiss, Led Zeppelin, Eric Clapton, Queen, Deep Purple, The Rolling Stones, dan Bon Jovi. Juga ada lagu-lagu seperti milik band AC/DC, Radiohead, DreamTheater yang bisa dipilih dan diperdengarkan. Wah aku paling betah di genre ini. Khusus untuk Indonesia ada penghargaan bagi God Bless.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun