Raut wajahku sumringah ketika bertemu dengan dinosaurus berzirah yang nampak elegan sekaligus gagah di zona Dinotopia. Sebagian bersama penunggangnya dari bangsa manusia. Di sebuah sudut, para dinosaurus juga aktif berdagang, dari buah-buahan hingga permadani. Ada pula dinosarus yang asyik duduk di taman, ia ingin bermain catur. Aku pun kemudian menemaninya.
Di zona Dinotopia, Dino Park, ini aku seperti berada di negeri dongeng. Dari dongeng yang buku-bukunya kukoleksi, "Dinotopia" karya James Gurney. Melihat penampilan dinosaurusnya ini aku menebak perancangnya banyak mengambil dari buku Dinotopia pertama, "A Land Apart From Time" .
Dunia dongeng Dinotopia ini salah satu favoritku karena aku memiliki koleksi bukunya. Berada di sini seperti membuka lembaran buku. Ada bagian yang seperti adegan ketika tokoh utama, Arthur dan Will Dennison baru kali pertama ke Waterfall City, kota termahsyur Dinotopia. Juga ada dinosaurus yang membantu para petugas pemadam kebakaran dan menjadi mode transportasi.
Namun, menurutku referensinya beberapa kurang pas. Di sini para bangsa manusia digambarkan dari Timur Tengah seperti bangsa Arab dan bangsa Amazon seperti film Xena The Princess Warrior. Padahal di buku Dinotopia untuk kota Waterfall City dan Sauropolis yang merupakan kota-kota terkenal di Dinotopia dan sekitarnya, bangsanya merupakan bagian Helenisme, gabungan budaya Mesir, Yunani, dan Romawi. Baru di daerah lainnya ada bangsa-bangsa lain yang terinspirasi dari budaya Timur jauh seperti Tiongkok dengan dinosaurus dan makhluk purba yang memiliki corak berbeda.
Meski referensinya menurutku beberapa kurang pas, tapi aku menikmatinya. Aku bisa membayangkan bagaimana sebuah kehidupan yang unik apabila manusia hidup harmonis dengan dinosaurus.
Wisata Keluarga
Dino Park merupakan bagian dari Jatim Park 3. Ini merupakan kompleks tempat-tempat yang atraktif, wisata, Dino Mall, restoran, dan penginapan. Menempati lahan seluas 16 hektar, lokasi Jatim Park 3 ini relatif lebih dekat dengan kota Malang, sebelum Alun-alun kota Batu, persisnya di Jalan Ir. Soekarno, Junrejo, Batu. Khusus untuk Dino Park luasannya mencapai 6,5 hektar.
Resmi beroperasi mulai pukul 11.00, pengunjung disambut dengan tarian selamat datang dari para penari perempuan dan penunggang dinosaurus mekanis. Setelah itu kami pun diberikan pelajaran tentang sejarah dinosaurus, dari berbagai masa kehidupan dinosaurus dan makhluk purba, jenis makanan, kerangkanya, dan persebarannya.
Rupanya dinosaurus cukup banyak di kawasan Asia. Tapi sayangnya tidak ada di Indonesia.
Kerajaan besar dinosaurus terbagi menjadi dua keluarga. Keluarga reptil dan keluarga dinosaurus yang mirip dengan burung.
Oh ya dinosaurus bukan hanya menguasai daratan. Ada juga yang mampu terbang dan juga ada yang hidup di perairan. Yang hidup di air ini di antaranya Elasmo Saurus yang akan menyambut pengunjung di zona berikutnya.
Kerangka dinosaurus menjadi obyek para pengunjung untuk berfoto. Tyranosaurus Rex menjadi yang paling beken. Disusul rekannya yang nampak jinak, Triceratops, dan kawannya yang juga ganas, Apatosaurus.
Pelajaran sudah diterima oleh pengunjung. Kini waktunya untuk berpetualang dan bergembira.
Pengunjung kemudian naik kereta untuk lebih mengenal jenis-jenis dinosaurus dan satwa purba pada masa-masa dan kawasan yang berbeda. Nama atraksinya adalah "Jelajah 5 Jaman". Wah nuansanya dibuat semirip mungkin dengan situasi masa itu. Hewan-hewan dinosaurus dari zaman Triassic hingga era Ice Age menyambut di sisi kanan dan kiri pengunjung. jadi seperti berpetualang ala taman Jurrasic nih.
Zona lainnya yang tak kalah menarik adalah Jembatan Akar, The Rimba, Dinotopia, dan Ice Age.
Di Zona The Rimba ada akuarium tiga dimensi. Setiap pengunjung diberikan kacamata tiga dimensi. Ketika melihat tiap-tiap akuarium, dinosaurus dan makhluk purba pun nampak begitu dekat. Wah seru.
Di area Dinotopia dan "Life with Dinosaurus" terdapat wahana seperti Dino Dome dan Dino Action. Di Dino Dome pengunjung akan diajak mengarungi luar angka bersama bintang-bintang selama 15 menitan. Kemudian juga ada atraksi seperti Istana Boneka di Ancol, tapi temanya tetap Dino dan makhluk purba. Kemudian juga ada wisata yang lebih menguras adrenalin dengan berperahu yaitu Dino Action.
Setelah berpanasan, maka waktunya ngadem di zona Ice Age. Makhluk-makhluk purba di sini di antaranya Mammoth, burung dodo, rusa kutub purba, dan sebagainya.
Wah rupanya lapar juga setelah berkeliling dan mencobai beragam wahana. Waktunya isi perut sebelum mencobai wahana lainnya di Jatim Park 3. Masih ada wahana Infinite World, Jurrasic Actions, The House of Zombie, ,The Legend Star, Museum Musik Dunia, Virtual Arena, dan wahana lainnya. Tiap wahana membayar lagi tiket masuknya, atau juga bisa membeli tiket terusan khusus akhir pekan.
Cocok Bagi Pecinta Dinosaurus
Dino Park ini cocok bagi pecinta Diosaurus karena jenis-jenisnya banyak dan tiap jenis dijelaskan lokasi penyebarannya dan masa hidupnya. Jika biasanya yang populer adalah T-Rex,Triceratops, Raptor, Brontosaurus,dan Pterodactyl maka di sini bakal lebih banyak.
Aku sendiri merasa mendapat banyak edukasi sekaligus terhibur. Di rumah aku mengoleksi buku-buku dinosaurus.
Dari kisah jaman dulu "Lost World" karya Sir Arthur Conan Doyle, "Jurrasic Park" karya Michael Crichton, "Triumph of The Dinosaurs", dan Tetralogi Dinotopia. Berkunjung ke Dino Park jadi berasa seperti imajinasi buku yang dibawa ke alam nyata.