Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Metallica Bakal "Konser" di Bioskop, Pemanasan Dulu Dengar Lagi Lagu-Lagunya

17 September 2019   09:17 Diperbarui: 19 September 2019   16:03 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metallica band hard rock paling sering kudengar (Dok. Power97.com)

Aku terdiam mendengarkan lagu "Unforgiven". Lagu itu mengalun dari sebuah stasiun radio. Kulihat kakak laki-lakiku juga bersikap sama sepertiku. Kami kemudian menyimak dengan serius ketika si penyiar mengumumkan nama bandnya. Metallica. "Mas, patungan beli kasetnya, yuk!"

Kaset itu kami beli secara patungan bertiga. "Black album". Salah satu album favorit kami dari Metallica. Rupanya sejak SD kami sudah naksir dengan musik Metallica.

Lebih dari dua dekade berlalu. Semalam hingga larut malam aku bernostalgia lagu-lagu Metallica. Rasanya aku jadi terharu, terkenang masa-masa dulu ketika aku hampir setiap hari mendengarkan lagu-lagu Metallica.

Metallica musik yang paling sering kudengar, dari SD hingga menjelang kuliah. Ia duduk di peringkat pertama, disusul Nirvana dan Cranberries.

Ibu kami sudah paham selera musik anak-anaknya. Sehingga ia tak keberatan setiap kami pulang sekolah, terutama Minggu pagi, drum Lars Ulrich sudah menghentak, atau solo gitar ciamik dari Kirk Hammett bersaing dengan kicauan burung pagi.

Memang tak tiap saat kami mendengarkan lagu-lagu dari "Black Album". Kakakku mengoleksi kaset-kasetnya, sejak Metallica masih formasi lawas, di mana vokalis dan pentolan Megadeth masih bergabung, Dave Mustaine.

Dari "Kill 'Em_All", "And Justice for All,"Master of Puppets", "Ride The Lightning", "Load", dan "Reload" kuperdengarkan. Begitu juga ketika Metallica mengisi album soundtrack, seperti OST Mission Impossible, "I Dissapear". Banyak lagunya yang jadi favorit dan masih sering kuputar hingga sekarang.

Majalah seputar Metallica juga masih kukoleksi. Dari Haiklip Metallica juga laporan khususnya ketika mengisi Woodstock 1999.

Kemudian aku kecewa. Basisnya, Jason Newsted keluar. Aku seperti kehilangan. Bagiku formasi ketika ada Jason adalah yang terbaik, seperti ada kawan baik yang pergi. Setelah "Reload", aku tak mendengarkan lagi lagu-lagu barunya. Musiknya juga kemudian berubah dan kupingku sulit beradaptasi. Padahal dulu aku bisa menyesuaikan diri ketika Metallica masih mengandalkan irama gitar yang cepat hingga menjadi lebih melodius di album "Black" dan kemudian sempat kalem dengan "Mama Said".

Tapi harus kuakui "Metallica" adalah band rock yang lagu dan albumnya paling sering kudengarkan. Setara dengan Nirvana. Di atas Limpbizkit, Helloween, Bon Jovi, Linkin Park, Korn, dan Slipknot.

Performa, talenta, dan kemampuan bermain instrumen musik tiap personel Metallica merata dan relatif di atas rata-rata band lainnya. Gebukan Lars Ulrich begitu mantap, ia juga menyumbang daya tarik pada beberapa intro lagu Metallica. Gebukannya paling asyik dinikmati pada lagu "Enter Sandman", "My Friend of Misery", dan "One".

Kirk Hammett juga dijuluki salah satu dewa gitar. Ia bisa bermain cepat dan juga bermain melodi dengan jernih. Bagian-bagian solo gitarnya hampir selalu menarik.

Jason Newsted memberikan warna dengan basnya. Aku paling suka ketika ia mendapat porsi lebih dalam "My Friend is Misery". Basnya terdengar dan nampak kental.

Sedangkan James Hetfield cocok sebagai front man. Ia bermain gitar dan bernyanyi. Suaranya paling enak didengar dalam lagu "Unforgiven", "Fade to Black", dan "Nothing Else Matters".

Aku jadi agak menyesal tidak menonton konser mereka di Jakarta. Dulu aku suka sekali jika ada band di festival-festival di Malang yang memainkan lagu-lagu mereka.

Dari album lawas sebelum album "Black", favoritku adalah "And Justice for All", "Seek & Destroy", "Welcome Home (Sanitarium)", "Master of Puppets", "Fade to Black", dan "One". Sedangkan di album "Black" dan setelahnya yang kusukai adalah "Unforgiven", "Mama Said", "Until It Sleep", "Hero of The Day", "Nothing Else Matters", "Enter Sandman", "Sad But True", "My Friend of Misery", dan "I Dissapear".

Tapi yang menurutku masterpiece dan masuk dalam daftar putarku hingga sekarang adalah tiga lagu, "One", "Fade to Black", dan "My Friend of Misery".

"One" bercerita tentang trauma pasca mengikuti peperangan. Lagu ini berdurasi lumayan panjang dan seperti bercerita. Gebukan drum Lars paling kuingat.

Lagu ini pernah ditampilkan Korn untuk sebuah acara penghargaan bagi Metallica. Versi Korn berbeda dan cocok untuk 'head banging. Keduanya sama-sama bagus.

"Fade to Black" bercerita tentang kepedihan yang terinspirasi dari seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya. Porsi instrumentalianya banyak. Bahkan intronya cukup banyak.

Sedangkan "My Friend of Misery" berbeda karena intronya adalah dentuman bas. Liriknya juga suram. Lagu ini kurang beken tapi sungguh asyik didengar.

Bulan depan, konser Metallica bersama San Francisco Simphony akan ditayangkan eksklusif di bioskop jaringan CGV dan Iflix. Tiketnya Rp 100 ribu. Keduanya 20 tahun lalu juga pernah tampil dan meraih Grammy.

Hemmm aku dulu kecewa tak menyaksikan konser Metallica di Jakarta, mungkin kutebus dengan nonton konsernya di bioskop. Wah sebelumnya aku menyetel lagi ah lagu-lagunya, biar ingat lirik-liriknya dan ikut bernyanyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun