Aku sendiri lebih suka sambal pencit yang irisan pencitnya kasar dan agak lebih tebal. Sayangnya tak ada sambal lain selain sambal pencit. Tak apa-apalah, tanpa sambal nasi bebek Sinjay ini sudah sedap.
Bebeknya di luar nampak garing tapi di dalamnya terasa lembut dan lembap. Bumbunya merasuk di dalam dagingnya. Tidak ada bau amis bebek sama sekali. Kremesnya makin menambah rasa gurihnya.
Bebek Sinjay disantap langsung di Madura, waduh enaknya.
Di Madura bebek Sinjay ini berpusat di Jalan Raya Ketengan 45, Tanjung Burnei. Ia hadir sejak tahun 2001. Baru ada satu cabangnya di Kota Bangkalan.Â
Sedangkan di Surabaya dan Malang masing-masing ada dua tempat, di jalan Tidar dan Darmahusada di Surabaya, serta jalan Soekarno Hatta dan Karanglo di Malang.
Bebek Songkem Perpaduan Ketelatenan dan Terobosan Menu
Bebek goreng mungkin sudah biasa. Bagaimana jika sebuah bebek dimasak dengan aneka bumbu lalu dikukus selama minimal tiga jam? Hasilnya semacam pepes bebek yang empuk, harum, dengan bumbu merasuk.
Aku sejak awal tiba di Madura sudah penasaran dengan menu songkem. Ada banyak kedainya tapi gara-gara berburu waktu agak tak kemalaman tiba di Malang maka kamipun harus menunda menyantap bebek songkem di Madura, melainkan di kota Surabaya, di kawasan Rungkut.
Songkem di sini bermakna sungkem alias penghormatan. Masakan ini dikenal sebagai hantaran orang tua kepada para kyai yang mengajar mengajar mengaji putra putri mereka.
Bebek songkem ini tak sekedar pepes bebek biasa. Ia dimasak dengan cara khusus sehingga diyakini masakannya sehat dan bebas dari kolesterol
Menu Bebek Songkem Pak Salim beragam. Selain songkem yang seperti pepes bebek, juga ada bebek goreng, bebek ranjau, bebek nendang kare pedas, dan bebek bakar. Selain bebek juga ada menu ayam, sop buntut, tahu sutera, dan rawon merah ala Sumenep.