Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pelajaran dari Acara "Persidangan" Livi Zheng

4 September 2019   14:58 Diperbarui: 5 September 2019   00:56 18182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam film dokumenter "Bali: Beats with Paradise" ia juga muncul. Sesuatu yang kurang lazim di sebuah film dokumenter, meski ada juga sutradara yang melakukannya.

Demikian pula dalam "Vibrant Jakarta", sebuah video pariwisata Jakarta dan kemudian rencana proyeknya bersama Balai Pustaka yaitu sebuah film tentang Padang, berjudul "Sabai Nan Aluih", ia juga muncul sebagai pemeran di dalam film tersebut.

Ada Banyak Cara Menjadi Terkenal

Berdasarkan kasus Livi ini maka rupanya ada berbagai cara seseorang bisa mudah dikenal. Ada yang berkat karyanya, ada pula karena di-endorse oleh para pejabat dan para media dengan menggunakan nama besar Oscar dan Hollywood.

Awalnya tidak ada siapapun yang tahu siapa Livi, tapi karena ia banyak diberitakan dan kemudian para pejabat mengadakan nonton bareng, bahkan melakukan kerja sama untuk membuat video pariwisata di daerahnya, maka namanya pun melambung pesat.

Kenapa Livi Bisa Mudah Terkenal?

Dari acara ini penonton bisa mengetahui bahwa masyarakat Indonesia masih mudah 'tersihir' dengan kata karya anak bangsa, menembus Oscar, go international, dan menembus Hollywood. Ada rasa nasionalisme yang besar di masyarakat sehingga mereka merasa bangga, kadang-kadang berlebihan, terhadap orang Indonesia yang berhasil berjaya di luar negeri hingga tingkat dunia. Rasa rendah diri juga masih tertanam di sebagian masyarakat, sehingga menganggap hal-hal di luar jauh lebih bagus daripada di tanah air.

Livi Tidak Salah 100 Persen

Aku setuju dengan para panelis dan sejumlah pemberitaan yang memertanyakan kredibilitas Livi. Ini bukan berarti para sutradara 'iri'kepada Livi, namun tujuan utamanya adalah meluruskan pemberitaan yang kabur dan salah. Hal ini seolah-olah sepele, tapi jika dibiarkan akan merusak ekosistem perfilman Indonesia dan mengurangi kredibilitas media di tanah air.

Livi Zheng tidak salah seratus persen. Faktor 'misleading' ini juga karena andil media nasional selama ini yang mentah-mentah menerima informasi sepihak tanpa ada rasa skeptis, mencari tahu kebenaran informasi narasumber.

Ada banyak informasi ykabur yang dibiarkan, seperti masuk Oscar yang konotasinya adalah masuk nominasi Oscar, bukan terdaftar seleksi Oscar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun