Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Aliansi Manusia-Dinosaurus dalam "First Flight" yang Bikin Haru

1 September 2019   21:13 Diperbarui: 1 September 2019   21:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sejumlah buku fantasi yang tak bosan dibaca berulang kali. Di antaranya dongeng HC Andersen dan Brothers Grimm, "The Lord of The Rings", "The Chronicle of Narnia", serta dongeng hantu dan monster ala Eva Ibbotson. Baru dalam satu dekade terakhir aku menambahkan satu lagi petualangan fantasi yang menakjubkan, tentang aliansi manusia dan dinosaurus, "Dinotopia". Aku bersorak ketika mendapatkan buku keempatnya, "First Flight".

Sebelumnya aku sudah pernah bercerita tentang awal mulaku menemukan buku ini. "Dinotopia" (ulasan di sini). Sejak menemukan buku pertama karya James Gurney tersebut, aku langsung jatuh cinta dan kemudian menjelajahi toko buku mancanegara untuk membeli kelanjutannya secara online.

"Dinotopia" berlatarkan pertengahan tahun 1800-an. Di sana bapak dan anak, Arthur dan Will Denison terdampar di sebuah pulau karena kapalnya karam. Mereka terkejut ketika mengetahui pulau tersebut tak seperti apa yang merela bayangkan. Di sana masih banyak dinosaurus yang hidup. Uniknya, sebagian besar dari mereka hidup rukun bersama manusia.

Para dinosaurus itu hidup secara harmonis. Mereka memiliki bahasa dan juga bekerja bersama manusia. Ada yang bekerja di pemerintahan, menjadi pedagang roti, pengasuh bayi, seniman, dan sebagainya. Selain dinosaurus, juga ada berbagai hewan purba lainnya.

Rupanya ada rahasia khusus tentang pulau tersebut sehingga terjadi aliansi manusia dan dinosaurus seperti itu. Di sebuah tempat juga masih banyak dinosaurus yang liar.

Dari awal cerita aku merasa ada rasa "The Lost World" karya Arthur Conan Doyle di sini, yang menjadi inspirasi buku "Jurrasic Park". Di situ juga digambarkan ada sebuah pulau yang hewan-hewan purbanya masih eksis.

Tapi yang bikin berbeda adalah dinosaurus di "Dinotopia" adalah hewan-hewan yang beradab. Dalam buku keduanya, "The World Beneath" misteri dunja Dinotopia semakin kompleks. Dalam petualangannya, Arthur menemukan berbagai kendaraan dengan teknologi canggih yang terbengkalai. Sebuah teknologi yang begitu asing pada masa itu. Dan kenapa kendaraan-kendaraan tersebut ada di sana, dibiarkan. Ada apa yang terjadi?

Saat itu misterinya belum semuanya terkuak. Aku melanjutkan bukunya dalam "A Journey to Chandara" yang menceritakan petualangan Arthur menjelajah negeri-negeri misterius di sekitar Dinotopia. Ada banyak makhluk purba dan makhluk legenda yang ditemuinya.

"First Flight" Ada Nuansa "Star Wars dan Narnia"

Kupikir aku telah membaca ketiga buku utamanya. Tapi ternyata aku salah. Ada satu lagi buku yang penting dibaca fans "Dinotopia". Sebuah buku prekuel, judulnya "First Flight".

Buku "First Flight" ini merupakan buku prekuel kejadian sebelum "Dinotopia". Buku ini dirilis kali pertama tahun 1999 dan aku mendapatkan edisi ulang tahun ke-20 nya.

Buku ini seperti judulnya, "First Flight" bercerita tentang seorang skybax rider pertama bernama Gideon Altaire. Will Denison yang menjadi anggota skybax rider membaca kisahnya yang terjadi pada masa 'age of heroes'. Ia kemudian larut membaca kisah Gideon dengan tunggangan pterosaurus-nya.

Pada masa itu rupanya terjadi kekacauan di daratan Dinotopia. Mereka terancam oleh agresi militer yang hendak diluncurkan oleh Kerajaan Poseidos bersama pemimpinya, Raja Ogthar.

Berbeda dengan Poseidos, daratan Dinotopia relatif liar dan misterius. Ada banyak hewan purba dan masyarakat yang hidup harmonis dengan alam.

Sedangkan Poseidos adalah negeri yang terobsesi dengan teknologi canggih. Kendaraan canggih dan robot ada dimana-mana. Kini mereka memiliki senjata canggih, berupa robot raksasa yang mengadopsi bentuk dan serangan dinoasaurus dan hewan raksasa.

Gideon adalah calot pilot Poseidos yang nasibnya berubah ketika menolong pterosaurus. Ia kemudian membelot dan membantu para dinotopian dengan menyikap rahasia kekuatan ruby sunstone.

Pertempuran besar terjadi. Antara Gideon dan kawan-kawan barunya menunggangi pterosaurus melawan pesawat tempur canggih. Juga, antara bangsa manusia dan dinosaurus melawan mecha-dinosaurus.

Gideon bertemu sahabat baru di Dinotopia (dokpri)
Gideon bertemu sahabat baru di Dinotopia (dokpri)
Aku merasakan nuansa seperti Star Wars di sini dan juga nuansa seperti Narnia dalam "Prince Caspian". Bangsa manusia dengan menggunakan senjata ala kadarnya dengan gigih berani berjuang memertahankan wilayahnya dari serangan musuh yang menggunakan teknologi canggih. Meskipun dibantu para dinosaurus seperti Tyranosaurus dan Megaeaptor, banyak korban jiwa karena kekuatan robot dan mereka kurang sebanding.

Rasanya mengharukan melihat aliansi hewan dan manusia tersebut. Para binatang tersebut dengan tulus membantu para manusia agar alam mereka tak terganggu oleh para manusia yang serakah.

Bagian yang tak kalah epik melihat pertarungan antara bangsa Pterosaurus melawan pesawat tempur raksasa berbentuk kalajengking yang mematikan. Kawan-kawan Gideon adalah hewan-hewan yang nampak imut seperti nenek moyang bangsa lemur, tapi mereka sungguh pemberani.

Dan tentunya yang bikin buku "First Flight" ini epik adalah ilustrasi gambarnya yang sungguh luar biasa. Semua gambar diciptakan sendiri oleh James Gurney dengan detail dan indah.

Gambaran hewan-hewan purba dan alamnya ia buat berdasarkan riset terlebih dahulu. Desain mecha-dinosaurus juga begitu nampak gagah dan mematikan. Yang paling kusukai adalah gambar bangunan dan alam dari dua negeri berbeda tersebut yang begitu nampak kontras.

Satu lagi karya James Gurney yang luar biasa. Aku memberi skor 9/10 untuk cerita dan ilustrasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun